Lukisan Berusia 300 Tahun yang Dicuri Tentara Amerika saat Perang Dunia II Dikembalikan ke Jerman
Kompas dunia | 21 Oktober 2023, 10:31 WIB"Kami juga tahu seseorang mencoba menjual lukisan tersebut di pasar seni Chicago tahun 2011 dan menghilang ketika museum mengajukan klaim mereka."
Tetapi dengan bantuan Tim Kejahatan Seni FBI, pengacara, dan museum, Marinello berhasil bernegosiasi dengan orang tersebut dan memintanya menyerahkan lukisan itu tanpa syarat.
Lukisan yang berjudul "Lanskap Karakter Italia" itu akan kembali bersatu dengan karyanya yang sejenis, yang memiliki motif dan gambaran serupa, menurut museum.
Kedua lukisan tersebut bersama-sama membentuk pemandangan panorama yang menampilkan gembala dan pelancong bersama kambing, sapi, keledai, dan domba mereka di tepi sungai.
Baca Juga: Komunitas Restorasi Seni Italia Mau 'Telanjangi' Lukisan yang Disensor Sejak Abad 17
Pasangan lukisan ini akan segera dipajang bersama untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia II di Alte Pinakothek di Munich, menurut Bernd Ebert, kurator utama museum untuk lukisan barok Belanda dan Jerman.
Mengambil kembali lukisan yang telah lama hilang "sebenarnya adalah momen yang sangat langka bagi kami," kata Ebert.
"Ini sangat menggembirakan."
Seniman asal Wina, Lauterer, hidup dari tahun 1700 hingga 1733.
Ketika perang pecah pada 1939, banyak koleksi museum Bavaria dievakuasi ke lokasi aman di daerah tersebut. Tetapi lukisan Lauterer itu hilang sejak awal perang, dan diduga telah dirampok, menurut museum.
Bavarian State Painting Collections pertama kali mencari lukisan tersebut dalam kurun 1965-1973. Tetapi tidak ada petunjuk tentang lokasi keberadaannya hingga beberapa dekade kemudian.
Ebert, yang terbang dari Munich ke Chicago untuk mengambil lukisan tersebut, akan membungkusnya dengan hati-hati untuk membawanya pulang, di mana lukisan berusia berabad-abad itu akan diperbaiki dan direstorasi setelah beberapa dekade yang penuh peristiwa.
Untungnya, kata Ebert, lukisan ini muat di dalam koper miliknya.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Associated Press