Biden Ternyata Sebut Pendudukan Gaza oleh Israel Kesalahan Besar, tapi Hamas Harus Dihancurkan
Kompas dunia | 16 Oktober 2023, 09:49 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden secara mengejutkan menegaskan pendudukan Gaza oleh Israel akan jadi kesalahan besar.
Meski begitu, ia menegaskan Hamas harus ditarik keluar dari Gaza dan dihancurkan.
Hal tersebut diungkapkan saat dirinya berbicara dalam program 60 Minutes di CBS News yang disiarkan, Minggu (15/10/2023) malam.
“Saya pikir itu akan menjadi kesalahan yang besar. Dengar saya pikir yang terjadi di Gaza dalam pandangan saya adalah Hamas, dan elemen ekstrem Hamas tak mewakili bangsa Palestina,” ujarnya dikutip dari New York Times.
Baca Juga: Biden Pertimbangkan Kunjungi Israel dalam Waktu Dekat, Sebut Sinyal Paling Kuat Dukungan AS
“Saya pikir adalah kesalahan jika Israel menduduki Gaza lagi,” ujarnya.
Meski begitu, menurut Biden menghancurkan Hamas dan para ekstremis dari sana adalah sebuah keharusan.
Komentar Biden ini muncul setelah ia berpikir untuk mengunjungi Israel beberapa hari ke depan untuk menunjukkan solidaritas dengan negara zionis itu atas penyerangan Hamas.
Biden sendiri tidak secara eksplisit mengatakan Israel harus mengirimkan pasukan darat ke Gaza.
Tapi ia mendukung penghancuran Hamas, yang oleh AS dan sejumlah negara Eropa lainnya dianggap sebagai teroris yang telah membunuhi warga Yahudi, dan berniat menghapuskan Israel.
Baca Juga: Presiden Mahmoud Abbas Ungkap Hamas Tak Mewakili Rakyat Palestina
“Israel harus merespons. Mereka harus mengejar Hamas. Mereka bersembunyi di belakang warga sipil,” katanya.
“Mereka menempatkan markas mereka di antara warga sipil dan gedung-gedung sipil,” ucap Biden.
Namun, ia menegaskan dirinya yakin Israel akan melakukan segalanya untuk menghindarkan pembunuhan warga sipil yang tak bersalah.
Pernyataan Biden sendiri bertentangan dengan jumlah warga sipil Palestina yang tewas saat militer Israel melakukan serangan pembalasan, yang mencapai 1.800 jiwa.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : The New York Times