> >

Roket Hantam Markas Besar UNIFIL di Perbatasan Lebanon - Israel, Pasukan Indonesia Bertugas di Sana

Kompas dunia | 16 Oktober 2023, 07:17 WIB
Markas pasukan UNIFIL PBB di Lebanon. Sebuah roket menghantam markas besar misi pasukan perdamaian PBB di selatan Lebanon, UNIFIL, tepatnya di kota pesisir Naqoura ketika bentrokan antara kelompok Hizbullah dan sekutunya melawan militer Israel meningkat pada hari Minggu, (15/10/2023). (Sumber: AP Photo)

Juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan terlepas dari siapa yang menembaki Israel dari seberang perbatasan utara, "negara Lebanon bertanggung jawab dan akan terus bertanggung jawab atas tembakan yang berasal dari wilayahnya." Militer Israel mengatakan insiden yang menewaskan juru video Reuters sedang "dalam penyelidikan."

Setelah Hezbollah menembak beberapa lokasi di sepanjang perbatasan pada hari Jumat, termasuk dengan rudal anti-tank yang menghantam pagar keamanan yang dibangun Israel, tentara Israel "mengenali adanya infiltrasi teroris ke wilayah Israel, dan sebagai respons, menggunakan tembakan tank dan artileri untuk mencegah infiltrasi," kata pernyataan militer.

Operasi Penjaga Perdamaian PBB di Selatan Lebanon atau UNIFIL terdiri dari hampir 10.000 personel dari 49 negara, dengan Indonesia menggelar kontingen terbesar. Sumber-sumber PBB menyatakan Indonesia mengerahkan 1.232 prajurit, dan Kementerian Luar Negeri Indonesia menyatakan pada Maret 2023 bahwa Indonesia mengerahkan 1.090 prajurit di Selatan Lebanon.

 

Tulang punggung Pasukan UNIFIL PBB berdasarkan data Agustus 2023 adalah pasukan Indonesia sejumlah 1,232 prajurit, Italia dengan 1,103 prajurit, Nepal dengan 874 prajurit, India dengan 893 prajurit, Malaysia dengan 833 prajurit, dan Prancis dengan 652 prajurit.

Kelompok militan Hezbollah Lebanon menembakkan puluhan roket dan peluru pada hari Minggu ke tiga posisi Israel di daerah yang diperebutkan di sepanjang perbatasan negara itu dengan Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki oleh Israel.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Associated Press


TERBARU