> >

AS Klaim Israel Mulai Pulihkan Pasokan Air ke Gaza Selatan Saat Warga Mulai Tiba dari Utara

Kompas dunia | 15 Oktober 2023, 22:13 WIB
Warga Gaza mengantri air bersih, Minggu, (15/10/2023). Amerika Serikat menyatakan telah menerima informasi dari Israel tentang pemulihan pasokan air di Gaza Selatan, kata penasihat keamanan nasional Presiden Joe Biden, Jake Sullivan, hari Minggu, (16/10/2023). (Sumber: Axios)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Amerika Serikat menyatakan telah menerima informasi dari Israel tentang pemulihan pasokan air di Gaza Selatan, kata penasihat keamanan nasional Presiden Joe Biden, Jake Sullivan, hari Minggu, (15/10/2023).

“Mereka pantas mendapatkan akses seperti yang saya katakan sebelumnya, akses ke air, obat-obatan, dan makanan. Dan kami sedang bekerja aktif untuk memastikan bahwa hal itu terjadi,” kata Sullivan dalam sebuah wawancara dengan CNN yang dilaporkan The Hill.

Sullivan mengungkapkan "Saya berhubungan dengan rekan-rekan Israel saya dalam satu jam terakhir, yang melaporkan kepada saya bahwa mereka telah menghidupkan kembali pipa air di selatan Gaza."

"Saat ini, Amerika Serikat akan terus bekerja dengan Israel, PBB, Mesir, Yordania, dan banyak kelompok di lapangan untuk memastikan bahwa warga Palestina yang tak bersalah mendapatkan akses ke kebutuhan dasar dan dilindungi dari serangan udara karena mereka pantas mendapatkan hak tersebut, hak untuk kebutuhan dasar dan hak untuk keselamatan dan keamanan, sama seperti warga sipil Ukraina atau warga sipil di mana saja," kata Sullivan.

Mengapa ini penting? Karena keputusan Israel untuk sepenuhnya menghentikan pasokan air ke Gaza memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah mengerikan di Gaza, dengan kelompok bantuan memperingatkan bahwa pasokan air cepat habis.

Israel mengumumkan pada hari kedua perang bahwa mereka akan menghentikan semua pasokan air ke Gaza. Menteri Energi Israel, Israel Katz, mengatakan "tidak akan ada kran air yang dibuka" sampai sandera yang dipegang oleh Hamas dibebaskan.

Di balik layar, pejabat Israel mengatakan pemerintah Biden menekan habis pemerintah Israel dalam 48 jam terakhir untuk melanjutkan pasokan air, terutama ke bagian selatan Jalur Gaza.

Israel memerintahkan lebih dari 1 juta warga Palestina untuk mengungsi dari bagian utara Gaza ke selatan untuk menghindari bahaya serangan darat yang akan segera dilakukan Israel. Ratusan ribu warga Palestina sejak itu pindah ke selatan, menambah tekanan pada pasokan dan tempat perlindungan yang terbatas.

Baca Juga: WHO Kutuk Israel yang Paksa RS di Utara Gaza Evakuasi Pasien: Ini Hukuman Mati!

Penasihat keamanan AS Jake Sullivan. Amerika Serikat menyatakan telah menerima informasi dari Israel tentang pemulihan pasokan air di Gaza Selatan, kata penasihat keamanan nasional Presiden Joe Biden, Jake Sullivan, hari Minggu, (16/10/2023). (Sumber: AP Photo)

Pemerintah Biden menekan Israel bahwa mereka tidak bisa memerintahkan warga Palestina untuk mengungsi ke selatan Gaza tanpa memberi mereka akses ke air, kata pejabat Israel.

Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, hari Minggu mengatakan rekan sejawat Israelnyalah, Tzachi Hanegbi, yang memberitahunya tentang keputusan Israel untuk melanjutkan pasokan air ke selatan Jalur Gaza.

Sementara itu, Kepala Regional Organisasi Kesehatan Dunia WHO Ahmed Al-Mandhari memberitahu Associated Press hari Minggu, (15/10/2023) bahwa evakuasi rumah sakit di bagian utara Gaza adalah "mustahil" dan mengatakan permintaan Israel untuk mengungsikan fasilitas medis di sana melanggar hukum internasional.

Ahmed Al-Mandhari mengatakan 22 rumah sakit dengan 2.000 pasien di utara Gaza berhasil memindahkan "pasien yang dapat diangkut" ke selatan dalam dua hari terakhir, tetapi sebagian besar pasien tidak dapat dievakuasi.

"Benar-benar sangat berisiko, sangat berbahaya jika kita mendorong rumah sakit ini untuk dievakuasi," katanya di Kairo.

Mesir belum mencapai kesepakatan dengan Israel dan Hamas untuk membuka kembali perlintasan perbatasan Rafah untuk mengirimkan pasokan medis dan bantuan kemanusiaan lainnya ke wilayah yang dikepung yang dikuasai oleh Hamas.

Al-Mandhari mendesak pembukaan "segera, tanpa penundaan." WHO punya persediaan bantuan darurat yang menunggu di Mesir, sekitar 20 kilometer dari perlintasan Rafah, tetapi tidak dapat membawanya masuk, katanya.

Rafah ditutup awal pada hari Selasa setelah serangan udara Israel menghantam sisi Gaza dari perlintasan itu.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : The Hill / Associated Press / TASS / Axios


TERBARU