> >

Menlu Iran Desak Israel Berhenti Serang Gaza dan Kirim Ancaman: Hizbullah Sudah Bersiap

Kompas dunia | 14 Oktober 2023, 20:30 WIB
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian saat menghadiri konferensi pers di Beirut, Lebanon, Jumat (13/10/2023). (Sumber: Hussein Malla/Associated Press)

BEIRUT, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mendesak militer Israel berhenti membombardir Jalur Gaza. Amir-Abdollahian juga mengancam Israel bisa mengalami "guncangan besar" jika terus membombardir Gaza.

Ia menyebut organisasi Hizbullah Lebanon dapat melibatkan diri dalam konflik jika Israel terus menyerang Gaza. Hizbullah sendiri merupakan organisasi politik dan paramiliter Syiah yang disokong Iran.

Baca Juga: Ikuti Perintah Israel untuk Mengungsi tetapi Dibom, Warga Gaza: Mereka Orang Sakit

Saat mengunjungi Beirut, Lebanon, Amir-Abdollahian menyebut Hizbullah telah mempertimbangkan semua skenario perang. Menteri Luar Negeri Iran tersebut pun mengaku telah bertemu dengan pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah.

"Saya tahu tentang skenario-skenario yang telah dipersiapkan Hizbullah. Setiap langkah perjuangan yang diambil (Hizbullah) akan menimbulkan guncangan besar di dalam entitas Zionis," kata Amir-Abdollahian dikutip Associated Press, Sabtu (14/10/2023).

"Saya ingin memperingatkan para penjahat perang (Israel) dan mereka yang mendukung entitas ini sebelum terlambat untuk menghentikan kejahatan terhadap warga sipil di Gaza, karena mungkin terlalu terlambat dalam beberapa jam lagi," lanjutnya.

Militer Israel sebelumnya memerintahkan sekitar 1,1 juta penduduk di utara Gaza untuk mengevakuasi diri ke selatan. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan berbagai pihak mengecam perintah Israel tersebut dan menyebutnya "mustahil" dilakukan.

Kementerian Luar Negeri Iran sendiri mengaku akan berkomunikasi dengan pejabat-pejabat PBB di Timur Tengah untuk mencari inisiatif mengakhiri perang Israel-Hamas yang pecah sejak akhir pekan lalu. Namun, Teheran menyebut insiiatif ini "mungkin sudah terlambat (jika dilakukan) besok."

Hizbullah merupakan organisasi yang dianggap Israel sebagai ancaman paling serius. Tel Aviv memperkirakan organisasi itu memiliki sekitar 150.000 roket dan rudal, termasuk rudal berpemandu-presisi yang dapat menjangkau setiap titik di Israel.

Hizbullah pun memiliki ribuan kombatan yang pengalamannya terasah selama 12 tahun perang sipil Suriah. Hizbullah juga dilaporkan memiliki berbagai jenis drone militer.

Kombatan Hizbullah dilaporkan telah berada dalam kondisi siaga penuh di perbatasan Lebanon-Israel sejak akhir pekan lalu. 

Di lain sisi, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memperingatkan para pihak di Timur Tengah untuk tidak terlibat konflik. Militer AS juga menerjunkan kapal induk ke Mediterania dan berjanji mendukung penuh Israel.

Pada 2006 silam, militer Israel pernah berperang melawan Hizbullah selama sebulan. Perang ini berakhir inkonklusif dan menewaskan ratusan personel di masing-masing pihak.

Baca Juga: Apa Itu Gerakan Fatah dan Kelompok Hamas yang Ada di Palestina?

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU