> >

Korban Jiwa Lebih dari 3.000, Jusuf Kalla: Negara Besar Harus Bisa Hentikan Perang Israel-Hamas

Kompas dunia | 14 Oktober 2023, 16:35 WIB
Wakil Presiden periode 2004–2009 dan periode 2014–2019 Muhammad Jusuf Kalla (tengah) saat menjadi pembicara kunci dalam dialog Publik Pemilu untuk Siapa? Rakyat dan Negara di Mana? di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Sabtu (14/10/2023). (Sumber: Kompas.tv/Ant/Cahya Sari)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Mantan wakil presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla berharap negara-negara besar di Amerika, Arab, dan Eropa dapat berperan menghentikan perang Israel vs Hamas yang memanas belakangan ini.

Jusuf Kalla menyebut konflik yang terjadi belakangan ini adalah bagian dari perang lama antara Israel dan Palestina.

"Perang ini tentu perang lama, sebenarnya konflik lama 75 tahun sudah konflik ini, malah mungkin berabad-abad. Jadi, agar negara-negara yang besar seperti Amerika, negara-negara Arab, Eropa itu dapat menjaga sehingga terjadi penghentian perang itu sendiri. Itu harapan kami," kata Jusuf Kalla di Jakarta, Sabtu (14/10/2023).

Baca Juga: Jusuf Kalla soal Israel-Palestina: Serangan Hamas Dilakukan untuk Kebebasan dan Kemerdekaan

Politikus yang juga menjabat sebagai ketua umum Palang Merah Indonesia (PMI) itu juga mengaku pihaknya telah mengadakan rapat untuk mengirimkan bantuan ke Palestina. Jusuf Kalla menyebut pengiriman bantuan tidak mudah karena blokade total Israel.

"Ya, tidak mudah kirim bantuan karena diblokade. Kami sudah rapat bagaimana caranya mengirimkan bantuan ke situ, dan ini tidak mudah," katanya sebagaimana dikutip Antara.

Sebelumnya, Jusuf Kalla menanggapi serangan besar-besaran yang diluncurkan Hamas pada Sabtu (7/10) lalu adalah operasi untuk "kebebasan dan kemerdekaan" Palestina. Hal tersebut disampaikan Jusuf Kalla saat menyambangi Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu (8/10).

"Itu (serangan Hamas) suatu tindakan yang luar biasa dilakukan terkait untuk kebebasan dan sebuah kemerdekaan," kata Jusuf Kalla.

"Ini adalah suatu serangan yang dilakukan kerahasiaan, perencanaan luar biasa dan jarang terjadi," lanjutnya.

Korban tewas capai 1.900 jiwa

Sementara itu, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengaku telah berbicara dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab, Menteri Luar Negeri Mesir, dan Menteri Luar Negeri Palestina pada Jumat (13/10) lalu untuk membahas situasi Palestina. Retno menyerukan penghentian kekerasan segera.

"Kebutuhan untuk mengakhiri siklus kekerasan, melindungi warga sipil, dan mencegah katastrofi kemanusiaan lebih lanjut adalah prioritas mendesak!" kata Retno melalui media sosial.

Per Sabtu (14/10), korban serangan udara Israel di Gaza telah mencapai sekitar 1.900 tewas dan 7.696 terluka. Sedangkan Israel melaporkan 1.300 tewas dan 3.400 terluka akibat serangan Hamas.

Baca Juga: Pemerintah Indonesia Evakuasi 4 WNI dari Israel, 129 Orang Belum Mau Tinggalkan Wilayah Konflik

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU