> >

Putin Salahkan AS atas Perang Palestina-Israel, Rusia Menolak Sebut Hamas Teroris

Kompas dunia | 13 Oktober 2023, 14:28 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin saat berbicara dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam pertemuan di Sochi, Rusia, Senin, 4 September 2023. (Sumber: Sergei Guneyev, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin mnyalahkan Amerika Serikat (AS) sehingga terjadinya perang Palestina-Israel.

Rusia juga menolak menyebut Hamas yang melakukan serangan kejutan kw wilayah Israel di Gaza pekan lalu sebagai teroris.

Hal tersebut diungkapkan Putin saat bertemu Perdana Menteri Irak Muhammad Shia Al-Sudani.

Baca Juga: Kemlu RI Ungkap Strategi Perlindungan WNI Sejak Perang Palestina-Israel Pecah

Putin menyebut tewasnya ribuan nyawa di Palestina-Israel merupakan kegagalan AS.

“Ini adalah contoh nyata dari kegagalan kebijakan Amerika Serikat di Timur Tengah ketika mencoba memonopoli penyelesaian (perdamaian),” katanya, Selasa (10/10/2023) dikutip dari Al-Jazeera.

“Tetapi sayangnya, AS tak memikirkan upaya untuk mencari kompromi bagi kedua belah pihak, sebaliknya mendukung konsepsi mereka sendiri bagaimana hal tersebut harus dilakukan, (dan) menekan kedua belah pihak,” ujarnya.

Moskow sendiri menolak memasukkan Hamas sebagai organisasi teroris, berbeda dengan langkah yang diambil Prancis dan Uni Eropa pekan ini.

“Kami menjaga hubungan dengan (kedua) pihak yang berkonflik,” ujar Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, Rabu (11/10/2023).

Baca Juga: Israel Perintahkan 1,1 Juta Warga di Gaza Utara Pindah, PBB: Mustahil Dilakukan

“Tentu saja, Rusia terus menganalisis situasinya dan mempertahankan posisi sebagai negara yang memiliki potensi untuk berpartisipasi pada proses penyelesaian,” katanya.

Langkah Rusia ini sebelumnya dihujat Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, yang mengatakan Moskow tertarik memantik perang di Timur Tengah.

Menurut Zelenskyy dengan begitu sumber penderitaan yang baru bisa merusak persatuan dunia, meningkatkan perselisihan serta kontradiksi, sehingga dengan demikian membantu Rusia menghancurkan kebebasan di Eropa.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Al-Jazeera


TERBARU