> >

Putin Sebut Israel Tidak Bisa Usir Penduduk Gaza: Ini Tanah Bersejarah Palestina

Kompas dunia | 12 Oktober 2023, 22:37 WIB
Warga Palestina mengeluarkan satu jenazah dari reruntuhan bangunan setelah serangan udara Israel di kamp pengungsi Jebaliya, Jalur Gaza, Senin, 9 Oktober 2023. Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan bahwa penduduk Jalur Gaza tidak bisa diusir dari tempat tinggal mereka. Hal tersebut disampaikan Putin menanggapi seruan untuk memindahkan penduduk Gaza ke kawasan Sinai di utara Mesir. (Sumber: The Associated Press)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan bahwa penduduk Jalur Gaza tidak bisa diusir dari tempat tinggal mereka. Hal tersebut disampaikan Putin menanggapi seruan untuk memindahkan penduduk Gaza ke kawasan Sinai di utara Mesir.

Vladimir Putin menyebut Gaza adalah bagian dari "tanah bersejarah" Palestina. Sehingga, kata Putin, memindahkan warga Palestina dari Gaza tidak akan berujung perdamaian.

"Seruan bagi Palestina untuk meninggalkan Jalur Gaza menuju Sinai bukanlah sesuatu yang akan berujung perdamaian. Gaza adalah bagian dari tanah bersejarah Palestina," kata Putin dikutip RT via WAFA, Rabu (11/10/2023).

Baca Juga: Bombardir Israel di Gaza Rusak 14 Faskes dan Tewaskan 10 Nakes, 1.448 Orang Palestina Terbunuh

Putin menyebut pembentukan negara Palestina seharusnya terjadi dengan wilayah yang mencakup Gaza. Jalur Gaza sendiri saat ini ditempati sekitar 2,3 juta penduduk Palestina.

"Ini adalah tanah tempat hidup warga Palestina, dan secara historis itu adalah tanah milik mereka. Sebuah negara Palestina merdeka, mencakup Gaza, seharusnya didirikan," kata Putin.

Pemerintah Rusia sendiri mendesak Israel dan Hamas segera meneken gencatan senjata untuk menghentikan eskalasi kekerasan. Moskow juga mendukung pembentukan negara Palestina merdeka sesuai mekanisme Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Kami benar-benar berharap bahwa, segera setelah konflik ini berakhir, dan kami mendukung untuk ini terjadi sesegera mungkin, semua orang akan serius memenuhi kewajiban dari keputusan Dewan Keamanan PBB tentang pendirian Negara Palestina berdasarkan prinsip-prinsip yang disetujui PBB," kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dikutip TASS, Kamis (12/10).

Perang Israel vs Hamas yang meletus sejak Sabtu (7/10) lalu telah menewaskan ribuan orang di kedua pihak. Israel masih membombardir Jalur Gaza yang diblokade dan Hamas membalas dengan tembakan roket ke arah Israel.

 

Otoritas Palestina melaporkan, sebanyak 1.448 orang terbunuh akibat serangan Israel di Gaza dan Tepi Barat. Sedangkan otoritas Israel melaporkan sekitar 1.200 orang tewas akibat serangan Hamas.

Baca Juga: Sejarah Konflik Israel-Palestina: Janji Inggris dalam Deklarasi Balfour hingga Pembantaian Nakba (I)

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU