> >

Erdogan Tanggapi Serangan Hamas ke Israel: Kemerdekaan Palestina Tak Bisa Ditunda

Kompas dunia | 9 Oktober 2023, 16:07 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat bertemu Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis (tak tampak dalam foto) di sela-sela sidang Majelis Umum PBB di New York, Rabu, 20 September 2023. (Sumber: Dimitris Papamitsos/Kantor PM Yunani via AP)

ANKARA, KOMPAS.TV - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menanggapi serangan Hamas ke Israel yang menewaskan ribuan orang.

Erdogan menegaskan, pembentukan dan kemerdekaan Palestina sudah tak bisa ditunda lagi.

Erdogan menegaskan, pembentukan negara Palestina harus berdasarkan perbatasan 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

“Mempertahankan perdamaian di Timur Tengah baru mungkin terjadi melalui penyelesaian Palestina-Israel,” kata Erdogan pada upacara pembukaan Gereja Ortodoks Suriah Mor Epherem di Yesilkoy, Istanbul, dikutip dari Anadolu Agency, Minggu (8/10/2023).

Baca Juga: Paus Fransiskus Menyerukan Perdamaian di Israel dan Palestina: Perang Adalah Kekalahan

Erdogan juga menegaskan, Turki siap menjadi bagian dari yang menghentikan konflik Palestina-Israel.

Mereka juga siap mengurangi tensi yang terus bereskalasi sejak Sabtu (7/10/2023) karena serangan Hamas ke Israel.

Erdogan menegaskan bahwa setiap langkah yang akan menambah tensi di kawasan itu, hanya akan menambah pertumpahan darah dan memperdalam masalah yang seharusnya dihindari.

Ia menambahkan, Turki juga meningkatkan dan melanjutkan upaya-upaya diplomatik untuk mengembalikan perdamaian di sana.

Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Badai  Al-Aqsa dengan serangan besar yang belum pernah terjadi sebelumnya ke Israel.

Baca Juga: Zelenskyy Bela Israel di Perang dengan Hamas, Sebut Mereka Berhak Membela Diri

Mereka menyebut ini adalah respons terhadap Masjid Al-Aqsa dan meningkatnya kekerasan yang dilakukan pemukim ilegal Israel.

Hamas mengungkapkan mereka menembakkan ribuan rudal ke Israel, dan menangkap banyak warga negara Zionis tersebut.

Sebagai balasan, militer Israel melakukan Operasi Pedang Besi terhadap Hamas, dengan meluncurkan serangan udara ke Gaza.

Akibat penyerangan-penyerangan tersebut, dilaporkan lebih dari 1.100 orang tewas, dan ribuan lainnya mengalami luka-luka.

 

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Anadolu Agency


TERBARU