Ini Deretan Kemungkinan Dampak Berhentinya Operasional Pemerintah Amerika Serikat, Bakal Shutdown?
Kompas dunia | 30 September 2023, 18:24 WIBBaca Juga: Waduh, Pemerintahan AS Terancam Ditutup, Ini yang Jadi Penyebabnya
Militer Amerika Serikat
Dua juta personel militer AS akan tetap bertugas, dan sekitar setengah dari 800.000 pegawai sipil Pentagon akan diberhentikan, dengan yang lain tetap bekerja tetapi tanpa dibayar.
Kontrak yang diberikan sebelum penutupan akan tetap berlanjut, dan Pentagon bisa melakukan pemesanan baru untuk persediaan atau layanan yang diperlukan untuk melindungi keamanan nasional Amerika Serikat.
Kontrak-kontrak baru lainnya, termasuk perpanjangan atau perluasan, tidak akan diberikan. Pembayaran kepada kontraktor pertahanan seperti Boeing, Lockheed Martin, dan RTX, yang sebelumnya dikenal sebagai Raytheon, bisa mengalami keterlambatan.
Wewenang untuk mengambil persediaan senjata AS untuk Ukraina tetap utuh, tetapi beberapa pengiriman perlengkapan pertahanan bisa melambat atau dihentikan, dengan banyak pekerja diberhentikan.
Administrasi Keamanan Nuklir Nasional Departemen Energi akan terus menjaga senjata nuklir.
Lembaga Intelijen
CIA dan lembaga spionase lainnya belum secara publik membagikan rencana mereka untuk penutupan pemerintah. Namun, dalam kasus sebelumnya, staf yang terlibat dalam operasi, analisis, dan aktivitas siber dianggap kritis untuk keamanan nasional dan diperintahkan untuk tetap bekerja, mungkin tanpa bayaran.
Karyawan yang tidak penting akan dikirim pulang dan perjalanan yang tidak kritis akan dibatalkan atau ditunda.
Pemerintah Amerika Serikat terancam tidak beroperasi karena pembangkangan dari sejumlah anggota Partai Republik di Kongres AS yang menolak rancangan undang-undang (RUU) pendanaan sementara yang diajukan partai tersebut.
Penolakan tersebut juga merupakan pukulan telak bagi Ketua Kongres AS, Kevin McCarthy yang berasal dari Partai Republik.
Pada pemungutan suara Kongres Jumat (29/9) kemarin, sebanyak 21 anggota Kongres dari Partai Republik memilih menentang RUU tersebut, yang akan mendanai pemerintahan untuk 30 hari ke depan.
Sebanyak 232 anggota Kongres menolak legislasi tersebut, sedangkan 198 lainnya memberikan dukungan. Hasil ini jelas mempermalukan McCarthy, sekaligus memperumit prospek kesepakatan untuk menghindari penutupan pemerintah.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada
Sumber : Straits Times