> >

Arab Saudi Disebut Bakal Tolak Palestina untuk Israel, demi Perjanjian Pertahanan dengan AS

Kompas dunia | 30 September 2023, 14:20 WIB
PM Israel Benyamin Netanyahu di media Amerika Serikat Fox News hari Jumat, (22/9/2023) membocorkan bahwa Israel di ambang terobosan bersejarah kesepakatan damai dengan Arab Saudi. (Sumber: Fox News)

RIYADH, KOMPAS.TV - Arab Saudi disebut bakal menolak Palestina dan akan melakukan normalisasi hubungan dengan Israel.

Hal itu diyakini bakal dilakukan Arab Saudi demi tercapainya perjanjian pertahanan dengan Amerika Serikat (AS).

Menurut tiga sumber dari keluarga Kerajaan Arab Saudi, kesepakatan damai dengan Israel akan tetap terjadi meski negara Zionis itu tak menawarkan konsensi besar dengan Palestina.

Palestina sendiri bisa saja mendapatkan pelonggaran pembatasan yang dilakukan Israel.

Baca Juga: Hewan Bertaring yang Punah Lebih dari 130 Tahun Muncul Lagi, Terperangkap Jebakan Petani

Namun, langkah tersebut tidak akan mencapai aspirasi Palestina untuk mendirikan sebuah negara.

Menurut tiga sumber tersebut, seperti kesepakatan Arab-Israel lainnya yang telah dijalin selama beberapa dekade, tuntutan inti Palestina untuk menjadi negara akan dikesampingkan.

“Normalisasi akan terjadi antara Israel dan Arab Saudi. Jika Palestina menentangnya, kerajaan akan tetap melakukan jalan itu,” ujar salah satu sumber tersebut dilansir dari The Jerusalem Post, Jumat (29/9/2023).

“Arab Saudi mendukung rencana perdamaian untuk Palestina, tetapi kali ini mereka menginginkan sesuatu untuk Saudi, tak hanya bagi Palestina,” ujarnya.

Pemerintah Saudi dan Departemen Luar Negeri AS tak merespons saat ditanya mengenai hal tersebut.

AS sendiri terus berupaya agar normalisasi hubungan Arab Saudi dengan Israel bisa segera terjadi.

Apalagi, sebelumnya AS sukses membuat Israel melakukan normalisasi hubungan Uni Emirat Arab dan Bahrain pada 2020 lewat perjanjian Abraham Accord.

AS dilaporkan berusaha meciptakan hal itu dengan menawarkan kerja sama pertahanan dengan Arab Saudi.

Dikutip dari The New Arab, sumber AS mengungkapkan perjanjian itu bakal terlihat seperti kesepakatan Washington yang pernah dilakukan dengan negara Asia lainnya jika tak mendapatkan persetujuan Kongres.

Itu akan sama dengan kesepakatan AS serta Bahrain, di mana Armada kelima Angkatan Laut AS bermarkas di negara itu.

Kesepakatan seperti itu tak akan memerlukan persetujuan kongres.

Baca Juga: PM Netanyahu Ungkap Perdamaian Bersejarah Israel dan Arab Saudi Tinggal Hitungan Bulan

Sumber AS lainnya mengatakan Washington kemungkinan bisa juga memuluskan perjanjian dengan menjadikan Arab Saudi sekutu utama Non-Nato, status yang sudah diberikan ke Israel.

Namun semua sumber itu mengatakan Arab Saudi tak akan setuju jika tak menerima jaminan perlindungan AS yang kurang mengikat jika menghadapi serangan.

Serangan yang dimaksud adalah seperti serangan rudal pada 14 September 2019 ke lokasi minyak Arab Saudi yang mengguncang pasar dunia.

Riyadh dan Washington menyalahkan Iran atas serangan itu, meski Teheran membantah melakukannya.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : The Jerusalem Post/The New Arab


TERBARU