> >

India Balas Trudeau, Sebut Kanada Beri Ruang Operasi untuk Teroris dan Ekstremis

Kompas dunia | 30 September 2023, 12:34 WIB
Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau duduk bersisian dengan PM India Narendra Modi dalam pertemuan bilateral di sela KTT G20 di New Delhi, India, Minggu (10/9/2023). (Sumber: Sean Kilpatrick/The Canadian Press via AP)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - India membalas pernyataan Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau dengan menyebut Kanada memberikan ruang operasi untuk teroris dan ekstremis.

Tuduhan tersebut diungkapkan oleh Menteri Urusan Eksternal India Subrahmanyam Jaishankar, Jumat (29/9/2023).

Ia juga membantah tuduhan Trudeau yang menyebut Pemerintah India memiliki peranan dalam pembantaian separatis Sikh di tanah Kanada.

“(PM) Kanada membuat tuduhan secara pribadi dan juga di depan publik,” ujarnya pada diskusi di Institut Hudson, Washington DC seperti dikutip dari CNN.

Baca Juga: Terungkap, Sumber Tuduhan PM Trudeau Sebut India Terlibat Pembunuhan Tokoh Sikh: Aliansi Intelijen

“Dan, respons kami baik secara pribadi dan publik, adalah apa yang ia tuduhkan tidak konsisten dengan kebijakan kami,” tuturnya.

Ia juga menegaskan India terbuka untuk penyelidikan lebih lanjut jika Pemerintah Kanada memiliki sesuatu yang relevan dan spesifik yang mereka ingin kami perhatikan.

Tetapi menambahkan hubungan memanas kedua negara dikarenakan tuduhan dari Trudeau.

Hubungan India-Kanada semakin menukik setelah Trudeau mengeklaim pihaknya telah menyelidiki tuduhan kredibel dari potensi hubungan antara agen Pemerintah India dengan pembunuhan Hardeep Sing Nijjar.

Nijjar merupakan pendukung dari pembentukan Khalistan yang kerap bersuara.

Khalistan adalah tanah air Sikh terpisah, yang termasuk di dalamnya bagian dari negara Bagian Punjab, India.

India menganggap seruan pembentukan Khalistan sebagai ancaman keamanan nasional yang berbahaya.

Namun, mereka terus membantah klaim Trudeau, dan menyebutnya absurd dan memiliki motivasi.

Jaishankar pun menegaskan perpecahan antara kedua negara sudah terjadi lebih jauh sebelum kematian Nijjar.

Ia mengatakan Pemerintah India sudah sejak lama menuduh Kanada tidak mengambil tindakan dalam menangani ekstremisme separatis Sikh yang bertujuan menciptakan tanah air Sikh yang terpisah.

Baca Juga: Waduh, Pemerintahan AS Terancam Ditutup, Ini yang Jadi Penyebabnya

Ia mengatakan India percaya Kanada telah memiliki sikap permisif terhadap teroris dan ekstremis yang mempromosikan kekerasan.

“Mereka telah diberikan ruang beroperasi di Kanada karena mendapat dorongan politik Kanada,” tutur Jaishankar.

Kematian Nijjar sendiri mengejutkan dan membuat marah komunistas Sikh di Kanda.

Komunitas tersebut merupakan yang terbesar di luar India, dan menampung lebih dari 770.000 penganut agama Sikh.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : CNN


TERBARU