Waduh, Negara NATO Bakal Punya Pemimpin Pro-Putin, Kok Bisa?
Kompas dunia | 29 September 2023, 15:30 WIBBRATISLAVA, KOMPAS.TV - Salah satu negara NATO tampaknya akan memiliki pemimpin pro-Putin meski aliansi itu kerap menentang invasi Rusia ke Ukraina.
Adalah Slovakia yang tampaknya akan memiliki pemimpin pemerintahan yang merupakan pendukung Presiden Rusia Vladimir Putin.
Pasalnya, simpatisan Kremlin, Robert Fico yang berasal dari partai oposisi Slovakia tengah memimpin polling.
Slovakia memang tengah bersiap melakukan pemilihan perdana menteri untuk kelima kalinya dalam empat tahun.
Baca Juga: AS Lakukan Perburuan Otak Pembunuhan Jelang Pemilu Ekuador, Hadiahkan Rp77 Miliar untuk Informasi
Memimpinnya Fico jelang menjadi sinyal yang harus diperhatikan Barat,
Sejak Rusia menginvasi Ukraina, Februari 2022, Slovakia menjadi salah satu sekutu terdekat Kiev.
Keduanya berbagi perbatasan, dan Slovakia menjadi negara pertama yang memberikan pertahanan udara ke Ukraina, serta menyambut puluhan ribu pengungsi.
Namun, semua itu diyakini bakal berubah jika Fico yang akhirnya terpilih sebagai PM Slovakia.
Fico tak menyembunyikan simpatinya kepada Kremlin dan menyalahkan Nazi Ukraina dan fasis di negara itu karena memprovokasi Putin hingga melakukan invasi.
Ia juga terus mengulangi narasi palsu Putin untuk menjustifikasi invasi tersebut.
Dikutip dari CNN, Kamis (28/9/2023), Fico terus menyerukan kepada Pemerintahan Slovakia untuk berhenti menyuplai senjata ke Kiev.
Ia bahkan berjanji jika menjadi PM Slovakia, maka negaranya tak akan lagi mengirimkan amunisi ke Ukraina.
Ia juga menentang Ukraina untuk bergabung dengan NATO.
Menurut analis politik dan Presiden Institut Urusan Masyarakat Grigorij Meseznikov mengatakan seperti halnya simpatisan Rusia lainnya, Fico menggambarkan dukungannya ke Moskow sebagai inisiatif perdamaian.
“Ia dan sekutunya berargumen bahwa kita tak boleh mengirim senjata ke Ukraina karena hal itu akan membuat perang berlangsung lebih lama,” katanya.
“Mereka biasanya mengatakan ‘akan ada perdamaian jika kita berhenti mengirimkan senjata ke Ukraina’, karena jika kita melakukannya maka konflik akan berakhir lebih cepat,” tambahnya.
Baca Juga: Keluarga di Norwegia Cari Anting Emas Gunakan Detektor Logam, Malah Temukan Harta Karun Viking
Fico sendiri merupakan mantan PM Slovakia dan pernah memimpin selama dua periode.
Ia pertama kali menjadi PM Slovakia pada 2006 hingga 2010, lalu kembali menjabat pada 2012 hingga 2018.
Namun, ia dipaksa mengundurkan diri pada Maret 2018 setelah demonstrasi besar-besaran setelah pembunuhan jurnalis Jan Kuciak, berserta tunangannya Matina Kusnirova.
Kuciak dibunuh ketika sedang menginvertigasi korupsi yang terjadi di antara elit negara itu, termasuk orang-orang yang terhubung dengan Fico, dan partainya, SMER.
Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada
Sumber : CNN