> >

Dapat Salam dari Presiden Turkiye Erdogan, Muhammadiyah Singgung Unifikasi Kalender Global

Kompas dunia | 27 September 2023, 09:45 WIB
Ketua Umum Pimpinan Pusat (Ketum PP) Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir (kanan) bersama jajaran Ketua PP saat menerima silaturahim Duta Besar Turkiye untuk Indonesia, Talip Küçükcan (kiri) di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (26/9/2023). (Sumber: Dok PP Muhammadiyah)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan menitipkan salam kepada Muhammadiyah melalui Duta Besar Turkiye untuk Indonesia, Talip Küçükcan.

Baca Juga: Korban Tewas Akibat Gempa Turkiye dan Suriah Capai 47.000 Orang Lebih

Talip menyampaikan pesan salam Presidennya ini saat bersilatuarahim ke Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah di Menteng, Jakarta Pusat.

"Ada amanat dari Bapak Presiden (Erdogan), semoga di masa depan ada kerja sama dan program berkelanjutan antara Turkiye dengan Muhammadiyah," ungkap Talip kepada para Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di Jakarta, Selasa (26/9/2023).

Kedatangan Talip bersama rombongan diterima langsung oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir bersama jajaran Ketua PP, yakni Prof Syafiq A Mughni dan Anwar Abbas.

Pada saat itu pula, Prof Haedar Nashir menyampaikan salam balik kepada Erdogan. 

Muhammadiyah, kata Haedar, siap bekerja sama dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan berbagai usaha atau bidang lainnya demi memajukan umat dan peradaban Islam modern di tingkat global.

Baca Juga: Kata Jokowi Singgung Kriteria Pempimpin saat Pidato di Apel Akbar Kokam Muhammadiyah

Haedar mengungkapkan, Turkiye adalah role model ideal pertemuan antara Islam dan modernitas, bahkan bisa bersaing dengan negara-negara maju di Eropa. 

"Kami Muhammadiyah sudah banyak komunikasi dan kolaborasi dengan Turkiye sejak lama dan ini menegaskan bahwa hubungan Turkiye dengan Muhammadiyah harus kita tingkatkan," ujarnya.

Selain membahas peluang peningkatan kerja sama di bidang pendidikan dan kesehatan, Haedar juga menyampaikan bahwa umat Islam masih memiliki hutang peradaban, yaitu soal kalender Islam global. 

"Kita punya hutang peradaban karena sampai saat ini belum punya kalender global. Karena itu peran Turkiye sangat penting untuk menuju ke situ," kata Haedar menyinggung Hasil Kongres Internasional Kesatuan Kalender 2016 di Istanbul.

Besarnya potensi kekuatan kaum muslimin di Indonesia dan Turkiye, juga diharapkan Haedar menjadi modal untuk menyatukan kembali persatuan di antara dunia Islam. 

"Turkiye dan Indonesia perlu mengambil peran menyatukan dunia Islam yang sempat terpecah oleh peristiwa Arab Spring," ujar Haedar, berpesan. 

 

Terakhir, Haedar menyampaikan apresiasi atas peran Turkiye dalam melawan fenomena Islamopobhia di dunia global secara elegan.

Baca Juga: Hasto Sebut Muhammadiyah dan NU Saudara Tua di PDIP: Teman Sehayat dan Sekandung Badan

Pada kesempatan itu, Dubes Talip Küçükcan menyampaikan undangan bagi Muhammadiyah untuk hadir pada konferensi pendidikan internasional di Turkiye, bulan depan. 

Pemerintah Turkiye juga mengakui peran meluasnya kiprah Muhammadiyah hingga dunia internasional di bidang sosial, keumatan, dan kemanusiaan semesta.

Penulis : Deni Muliya Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU