> >

Korea Selatan Pamer Senjata Canggih di Parade Hari Militer, Sebut Siap Balas Provokasi Korea Utara

Kompas dunia | 27 September 2023, 04:05 WIB
Korea Selatan pamerkan pasukan dan senjata canggih yang mampu menyerang Korea Utara dari Seoul, parade Hari Angkatan Bersenjata terbesar dalam 10 tahun hari Selasa, (26/9/2023). (Sumber: AP Photo)

Dalam upacara resmi Hari Angkatan Bersenjata di bandara militer dekat Seoul pada Selasa, Yoon mengatakan dia akan berusaha membangun “militer yang kuat yang menimbulkan rasa takut pada musuh.”

“Berdasarkan kemampuan tempur siap perang dan sikap kewaspadaan yang solid, militer kita akan langsung membalas setiap provokasi dari Korea Utara,” katanya. 

"Jika Korea Utara menggunakan senjata nuklir, rezimnya akan diakhiri oleh respons luar biasa dari aliansi Korea Selatan-Amerika Serikat."

Upacara tersebut menggelar sekitar 6.700 tentara dan 200 aset senjata, yang terbesar sejak tahun 2013, menurut pejabat Korea Selatan.

Baca Juga: Terkuak! Cara Kim Jong Un Angkut Mobil Antipeluru ke Rusia

Yoon tidak menyebutkan hubungan Korea Utara-Rusia dalam dua pidatonya pada hari Selasa. Tetapi dalam pidato kepada Sidang Umum PBB pekan lalu, dia mengatakan Korea Selatan “tidak akan tinggal diam” jika Korea Utara dan Rusia setuju untuk melakukan perdagangan senjata melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB yang melarang semua perdagangan senjata dengan Korea Utara.

Pejabat AS juga mengatakan Korea Utara dan Rusia akan menghadapi konsekuensi jika mereka melanjutkan perdagangan senjata semacam itu.

Juga pada Selasa, diplomat senior dari Korea Selatan, Jepang, dan China bertemu di Seoul dan sepakat untuk mengadakan pertemuan tingkat pemimpin mereka pertama kali dalam empat tahun “sesegera mungkin,” menurut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Korea Selatan.

Namun, belum ada tanggal yang ditetapkan, dan pernyataan Korea Selatan mengatakan ketiga negara tersebut sepakat mengadakan pertemuan menteri luar negeri terkait dalam waktu beberapa bulan.

Yoon mengatakan pekan lalu bahwa PM China Li Qiang dan PM Jepang Fumio Kishida menyatakan dukungan mereka untuk pertemuan tingkat pemimpin tiga negara di Korea Selatan.

Langkah Yoon memperkuat aliansi militer Korea Selatan dengan AS dan meningkatkan kerja sama keamanan Seoul-Washington-Tokyo menimbulkan kekhawatiran bahwa hubungan Seoul dengan China, mitra perdagangan terbesarnya, akan terganggu.

Tetapi Yoon mengatakan kerja sama Seoul-Washington-Tokyo tidak akan mengesampingkan negara tertentu.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU