Milisi Etnis Wa yang Kuat di Myanmar Usir 1.200 Warga China yang Diduga Terlibat Kejahatan Siber
Kompas dunia | 10 September 2023, 02:05 WIBKantor berita resmi China Xinhua, mengutip Kementerian Keamanan Publik Beijing, melaporkan angka yang sama tentang penyerahan mereka hari Rabu, dan mengatakan mereka termasuk 41 buronan.
Tentara Negara Persatuan Wa adalah organisasi etnis bersenjata terbesar dan terkuat di antara kelompok minoritas etnis utama di Myanmar, dengan pasukan berkekuatan 30.000 tentara yang dilengkapi dengan baik dan senjata canggih termasuk artileri berat dan helikopter dari China, dengan negara tersebut menjalin hubungan dekat.
Wa mengelola wilayah mereka tanpa intervensi dari pemerintah pusat Myanmar di dua enklave terpisah di bagian timur laut dan selatan negara bagian Shan, yang pertama berbatasan dengan China dan yang lainnya berbatasan dengan Thailand.
China juga menjaga hubungan baik dengan penguasa militer Myanmar, yang berkuasa setelah tentara menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi pada Februari 2021.
Pada Juli, Duta Besar China Chen Hai mendesak Menteri Luar Negeri Myanmar Than Swe selama pertemuan di ibu kota Naypyitaw agar bekerja sama dengan negara tetangga lainnya untuk menekan dan memberantas pusat perjudian dan penipuan online yang beroperasi di wilayah perbatasan Myanmar serta menyelamatkan warga China yang terjebak.
Chen Hai mengunjungi Naypyidaw setidaknya tiga kali antara Juni dan Agustus untuk membahas masalah keamanan perbatasan China-Myanmar.
Laporan PBB tentang kejahatan siber di Asia Tenggara mengatakan geng penipuan online juga aktif di negara bagian Kayin tenggara di perbatasan Thailand.
Shwe Kokko, sebuah kota kecil di bagian utara Kabupaten Myawaddy di negara bagian Kayin, terkenal dengan kompleks kasino yang diduga menjadi basis operasi kejahatan terorganisir, termasuk penipuan online, perjudian, dan perdagangan manusia. Kompleks tersebut dikembangkan oleh investor China bekerja sama dengan Pasukan Penjaga Perbatasan lokal, yang merupakan milisi yang berafiliasi dengan tentara Myanmar.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press