Sekjen PBB Kirim Usulan Baru ke Rusia untuk Pulihkan Perjanjian Akses Gandum Laut Hitam
Kompas dunia | 9 September 2023, 09:46 WIB"Artinya, mereka menolak mengangkat sanksi atas ekspor gandum dan pupuk kami, untuk melanjutkan pengiriman mesin pertanian dan suku cadang ke Rusia, untuk menghapus hambatan logistik dan penyewaan kapal, serta untuk layanan perbankan dan asuransi untuk pengiriman ini," ujar Putin.
Putin lebih jauh menuturkan, "Pada awalnya, kami setuju untuk berpartisipasi di dalamnya, dengan mediasi Presiden Erdogan dan PBB. Perjanjian itu mendekati masa berakhirnya, tetapi tidak ada satu pun kewajiban terhadap Rusia yang dipenuhi. Kami diminta untuk memperpanjang partisipasi kami di dalamnya dengan janji untuk segera memenuhi semua kewajiban sebelumnya. Kami memperpanjangnya, tetapi tidak ada yang terjadi," tutur Putin.
"Kemudian, untuk ketiga kalinya, kami diminta untuk memperpanjang partisipasi kami dengan janji untuk memenuhi kewajiban yang telah dibuat kepada kami. Dan, seperti sering terjadi dengan mitra-mitra Barat kami, mereka mengecewakan kami kali ini juga: mereka tidak melakukan apa pun. Nah, begitulah," kata Putin.
"Sekarang kami mengatakan bahwa kami tidak menentang perjanjian tersebut, kami siap kembali ke dalamnya segera setelah janji yang dibuat kepada kami terpenuhi. Itu saja. Jika hari ini mereka memenuhi janjinya, dalam beberapa hari ke depan kami akan kembali sepenuhnya, kami akan melakukan semua yang mereka inginkan dari kami," ujarnya.
Selain itu, Ukraina disebut menggunakan koridor kemanusiaan di Laut Hitam untuk serangan teroris terhadap fasilitas sipil dan militer Rusia. "Ini tidak dapat ditoleransi lagi," ucap Putin.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : BIld / Anadolu / Kompas TV