Jepang Berencana Tawarkan Bantuan Keamanan kepada Indonesia dan 5 Negara Lain demi Tangkal China
Kompas dunia | 28 Agustus 2023, 19:15 WIBTOKYO, KOMPAS.TV - Pemerintah Jepang dilaporkan berencana menawarkan paket bantuan keamanan kepada enam negara "berpikiran serupa" untuk menangkal China. Tiga negara Asia Tenggara yaitu Filipina, Vietnam, dan Indonesia, termasuk dalam calon penerima bantuan tersebut.
Tokyo mempertimbangkan Filipina, Vietnam, Indonesia, Papua Nugini, Mongolia, dan Djibouti untuk menerima bantuan senilai 5 miliar yen pada tahun fiskal 2024. Keenam negara itu dinilai sebagai mitra geopolitik penting bagi Jepang.
Baca Juga: AS Berkomitmen Menegakkan Kebebasan di Laut China Selatan, Dukung Kode Etik LCS antara ASEAN-China
Indonesia dan beberapa negara lain dinilai terancam oleh ekspansi China yang mengeklaim hampir seluruh Laut China Selatan dengan konsep "sembilan garis putus-putus."
Menurut laporan The Asahi Shimbun, Senin (28/8/2023), bantuan ini rencananya akan ditawarkan dalam bentuk official security assistance (OSA).
OSA didesain untuk membantu negara lain yang memiliki misi diplomatik beririsan, untuk meningkatkan kapabilitas pertahanan dan surveilans.
Bantuan yang tengah digodok ini diyakini memuat perlengkapan-perlengkapan pertahanan seperti sistem komunikasi satelit, perlengkapan radar, perahu patroli, hingga pembangunan pelabuhan militer/sipil. Semuanya disebut akan disediakan secara cuma-cuma oleh Jepang.
Pemerintah Jepang dinilai berkepentingan merangkul negara-negara seperti Indonesia, agar lebih dekat dengan negara-negara Eropa, Amerika Serikat (AS), dan Jepang, guna menangkal China.
Akan tetapi, belum diketahui seperti apa respons Jakarta dan negara-negara lain atas rencana tawaran Jepang ini.
Indonesia dan negara-negara yang dijajaki Jepang dikenal punya hubungan ekonomi yang kuat dengan China.
Peneliti hubungan internasional di Universitas Aoyama Gakuin Jepang, Tsutomu Kikuchi, menyebut rencana OSA Jepang dapat menjadi dorongan untuk membatasi kebijakan militer China yang ekspansif.
"Keseimbangan kekuatan penting untuk hidup bersama China, bukan menjadikan mereka antagonis," kata Tsutomu.
"Ini (bantuan OSA) dapat membantu mendorong China membatasi diri dan berujung pada perdamaian dan keamanan di kawasan," lanjutnya.
Baca Juga: Untuk Pertama Kali, ASEAN Sepakat Latihan Militer Bersama di Laut Natuna Utara Indonesia
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : The Asahi Shimbun