> >

Mengharukan, Kisah Anak Chile yang Bertemu Ibunya setelah Diculik dari Inkubator 42 Tahun Lalu

Kompas dunia | 28 Agustus 2023, 20:05 WIB
Jimmy Lippert Thyden tidur bersama kucingnya, Ruty, di rumah keluarga angkatnya saat masih kanak-kanak. Tahun pengambilan foto tidak diketahui. Pada 2023, Jimmy bertemu ibu kandungnya untuk pertama kali setelah menjadi korban perdagangan bayi 42 tahun lalu. (Sumber: Dok. Jimmy Thyden via AP)

Fenomena perdagangan anak ini adalah salah satu dari sekian banyak pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi sepanjang era Jenderal Augusto Pinochet (1973-1990).

Sejak Pinochet memakzulkan Presiden Salvador Allende hingga akhir masa kekuasaannya, diperkirakan 3.095 orang terbunuh di Chile dan puluhan ribu lain disiksa atau dipenjara karena alasan politis.

Baca Juga: Chile Tulis Ulang Konstitusi, Akhiri Peninggalan Augusto Pinochet

Selama sembilan tahun belakangan, Nos Buscamos mengaku telah membantu reuni 450 anak yang hilang, dengan keluarga kandung mereka di Chile.

Untuk melacak genealogi keluarga, mereka bekerja sama dengan platform MyHeritage. Platform ini menyediakan alat tes DNA gratis bagi para terduga korban perdagangan anak di Chile.

DNA Jimmy pun mengonfirmasi 100 persen bahwa ia warga Chile. DNA-nya pun cocok dengan seorang sepupu pertama yang menggunakan platform MyHeritage.

Setelah mengetahui hasil tes DNA-nya, Jimmy mengirimkan berkas-berkas adopsinya kepada sepupunya. Berkas adopsi itu memuat nama Maria Angelica Gonzalez sebagai ibu kandung.

Nama itu sangat pasaran di Chile. Namun, sepupu Jimmy ternyata juga berkerabat dengan seorang Maria Angelica Gonzalez yang ternyata ibu kandung Jimmy.

Kata Jimmy, awalnya Maria enggan mengangkat telepon. Namun, mereka akhirnya berbicara setelah Jimmy mengirimkan foto istri dan putri-putrinya. Saat pertama kali bicara dengan ibu kandungnya via telepon, Jimmy menangis sejadinya.

"Bendungannya langsung pecah. Saya mencoba menahan 42 tahun hidup yang dirampas darinya. Yang dirampas dari kami berdua," katanya.

Jimmy kemudian bertolak ke Valdivia, Chile untuk menemui ibunya. Ia membawa serta istri, Johannah, dan dua anak, Ebba Joy (8) dan Betty Grace (5).

Sang ibu menyambutnya dengan 42 balon warna-warni, masing-masing menandakan setiap tahun yang terampas dari keluarga kecil itu.

"Terdapat semacam pemberdayaan ketika menatapi balon-balon itu, pemberdayaan karena berada di sana bersama keluarga, untuk mengambil kembali apa-apa yang hilang," kata Jimmy.

Jimmy menyebut keluarga angkat yang membesarkannya di AS mendukungnya untuk menemui kembali Maria. Ia menyebut orang tua adopsinya sekadar "korban yang tak sadar" dengan jejaring luas adopsi ilegal.

"Orang tua (angkat) saya menginginkan keluarga, tetapi tidak seperti ini. Tidak dengan cara memeras atau merampas dari orang lain," kata Jimmy.

Baik Maria atau keluarga angkat Jimmy menolak dikutip untuk artikel ini.

Baca Juga: Skandal Perdagangan Anak Berkedok Adopsi: "Saya Diculik dan Dijual"

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU