Heroik, Perempuan Ini Berusaha Hentikan Demonstrasi Bakar Quran di Denmark, Mengaku Tak Menyesal
Kompas dunia | 31 Juli 2023, 10:51 WIBKOPENHAGEN, KOMPAS.TV - Seorang perempuan Denmark berdarah Iran berusaha cegah demonstrasi bakar Al-Quran di Kopenhagen.
Namun, usahanya tersebut digagalkan polisi dan ia dituduh berusaha melakukan pencurian.
Meski begitu, perempuan keturunan Irak tersebut mengaku tak menyesal melindungi Al-Quran, bahkan jika itu membuatnya kehilangan status warga negara Denmark.
“Saya tak peduli jika kehilangan kewarganegaraan Denmark karena mencoba melindungi Al-Quran,” ujar perempuan bernama Quds Al-Samarrai itu kepada Anadolu Agency, Senin (31/7/2023).
Baca Juga: Saat Pendukung Kudeta Militer Niger Teriakkan “Hidup Putin” dan “Hidup Rusia” di Kedubes PrancIs
“Saya tak menyesal telah membela Al-Quran,” tambahnya.
Pada pekan lalu, Al-Samarrai, yang telah tinggal di Denmark selama nyaris seperempat abad berusaha menghentikan upaya membakar Al-Quran oleh kelompok ultraniasonalis anti-Islam bernama Danske Patrioter.
Demonstrasi pembakaran Al-Quran tersebut dilakukan di depan Kedutaan Besar Irak di Kopenhagen.
“Saat saya melintasi Kopenhagen, saya melihat Al-Quran terbakar di sisi jalan, dan saya mengambilnya,” kata Al-Samarrai.
"Ketika orang yang membakar Al-Quran melihat saya membawanya, ia langsung menyerang saya dan bertanya kenapa saya mengambilnya. Ia mendorong dan memukuli bahu saya,” tambahnya.
Ia juga meihat Al-Quran lain yang berada di bawah sepatu dan langsung bergerak menjauhkan sepatu tersebut dari kitab suci umat Islam itu.
“Saat saya mencoba memindahkan sepatu dari Al-Quran, pria Denmark itu menyerang saya lagi dan memukul dari belakang. Ia kemudian kembali menempatkan Al-Quran di bawah sepatu dan memakunya,” katanya.
Ia pun menegaskan terus diserang ketika membawa Al-Quran tersebut.
“Saya pun menghubungi polisi dan ketika mereka datang, orang yang membakar Al-Quran menghubungi polisi bahwa saya telah mencuri barangnya. Saya ambil Al-Quran darinya, namun polisi malah mengembalikan kepadanya untuk dibakar,” ujarnya.
Baca Juga: Kejam, Pasangan Ini Tega Jual Bayinya Demi Bisa Beli iPhone dan Bikin Konten di Media Sosial
“Ketika saya datang ke kantor polisi keesokan harinya, saya mengetahui bahwa ia telah mengajukan keluhan kepada saya dan menuduh saya mencuri barangnya,” tambah Al-Sammarai.
Perempuan tersebut mengungkapkan meski aksi pembakaran Al-Quran itu terjadi di Kedubes Irak, tapi tak ada dukungan dari mereka untuknya.
Pada beberapa bulan terakhir, pembakaran Al-Quran dan aksi Islamophobia terjadi di beberapa negara Eropa Utara, seperti Denmark dan Swedia.
Aksi tersebut kemudian menimbulkan kecaman dan kemarahan dari negara dan dunia Muslim.
Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Anadolu Agency