> >

AS Janji Bantu Australia Produksi Sendiri Rudal Berpemandu per 2025

Kompas dunia | 30 Juli 2023, 06:20 WIB
Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin berjanji negaranya akan membantu Australia memproduksi sendiri sistem peluncur roket laras banyak berpemandu per 2025 mendatang. (Sumber: AP Photo)

BRISBANE, KOMPAS.TV - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin berjanji negaranya akan membantu Australia memproduksi sendiri sistem peluncur roket laras banyak berpemandu per 2025 mendatang.

Hal tersebut disampaikan Austin saat mengunjungi Brisbane, Sabtu (29/7/2023), bersama Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam rangka dialog kementerian Australia-AS (AUSMIN).

Austin menambahkan, Washington akan membantu mempercepat akses Australia ke senjata-senjata prioritas. Australia dan AS sendiri belakangan ini mempererat kerja sama militer di tengah ancaman China di kawasan Indo-Pasifik.

Baca Juga: Menhan China Sebut Mentalitas Perang Dingin Berkembang di Asia-Pasifik, Sindir AS soal AUKUS

"Kami mengupayakan sejumlah inisiatif yang sama-sama menguntungkan dengan industri pertahanan Australia, dan ini termasuk komitmen untuk membantu Australia memproduksi sistem peluncur roket laras banyak berpemandu per 2025," kata Austin dikutip Al Jazeera.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Australia Richard Marles mengaku senang dengan kebijakan AS yang membantu pengembangan senjata berpemandu dan industri bahan peledak di negara itu. Ia berharap produksi rudal dapat segera dilaksankan di Australia dalam kurun dua tahun.

"Kami sangat puas dengan langkah-langkah yang diambil terkait pembuatan industri senjata berpemandu dan bahan peledak di negara ini," kata Marles.

Di tengah perkembangan militer China, pemerintah Australia berupaya merombak angkatan bersenjata. Australia berupaya mendapatkan senjata-senjata jarak jauh untuk menandingi daya jangkau militer China.

Sebelumnya, Australia telah sepakat membeli sedikitnya tiga kapal selam bertenaga nuklir dari AS. Kapal selam ini rencananya siap digunakan pada 2030-an.

Baca Juga: Australia Beli Kapal Selam Nuklir, China Murka: AUKUS Menempuh Jalan Salah dan Berbahaya

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Al Jazeera


TERBARU