> >

Paspampres Kepung Istana, Tentara Pemberontak Kudeta Pemerintah Niger, Minta Asing Tak Ikut Campur

Kompas dunia | 27 Juli 2023, 10:06 WIB
Menteri Luar Negeri Anthony Blinken bersama Presiden Niger Mohamed Bazoum saat bertemu di Niamey, Niger, 16 Maret 2023. Presiden Niger dituntunkan oleh militer pada Rabu (26/7/2023). (Sumber: The Associated Press)

Blinken menambahkan bahwa dia telah berbicara dengan Bazoum pada hari Rabu, mengatakan bahwa dia sangat mendukungnya sebagai presiden negara yang dipilih secara demokratis.

Sebelum pengumuman kudeta, ratusan orang turun ke jalan-jalan di ibu kota, Niamey, dan meneriakkan "No coup d'etat" sambil berbaris mendukung presiden. Beberapa rentetan tembakan yang tampaknya berasal dari istana kepresidenan membubarkan para demonstran dan membuat orang-orang berebut mencari perlindungan.

“Kami di sini untuk menunjukkan kepada orang-orang bahwa kami tidak senang dengan gerakan yang terjadi ini, hanya untuk menunjukkan kepada orang-orang militer ini bahwa mereka tidak dapat mengambil kekuasaan begitu saja,” kata pengunjuk rasa Mohammed Sidi. “Kami adalah negara demokrasi, kami mendukung demokrasi dan kami tidak membutuhkan gerakan semacam ini,” ujarnya seperti dikutip dari The Associated Press.

Komunitas internasional mengutuk keras upaya perebutan kekuasaan tersebut.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres berbicara kepada Bazoum pada Rabu sore dan “menyatakan dukungan penuh dan solidaritasnya,” cuit juru bicara PBB.

“Sebelumnya, Guterres mengutuk setiap upaya untuk merebut kekuasaan dengan paksa dan meminta semua aktor yang terlibat untuk menahan diri dan memastikan perlindungan tatanan konstitusional," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric.

Baca Juga: Perahu Pengangkut Rombongan Nikahan di Nigeria Tabrak Kayu Gelondongan, 103 Tewas

Pemerintah Prancis dan Amerika Serikat juga menyuarakan keprihatinan dan mendesak para penjaga yang berpartisipasi untuk mengubah arah. Pemerintahan Bazoum telah menjadikan Niger mitra utama Barat dalam perang melawan ekstremisme Islam di wilayah Sahel Afrika.

"Kami mengutuk keras segala upaya untuk menahan atau menumbangkan fungsi pemerintah Niger yang dipilih secara demokratis, yang dipimpin oleh Presiden Bazoum," kata Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan.

“Kami secara khusus mendesak unsur-unsur pengawal presiden untuk membebaskan Presiden Bazoum dari penahanan dan menahan diri dari kekerasan.”

Penulis : Tussie Ayu Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Associated Press


TERBARU