Banjir Besar Landa Korea Selatan Sebabkan 26 Orang Tewas, Kebanyakan karena Tanah Longsor
Kompas dunia | 16 Juli 2023, 08:40 WIBSEOUL, KOMPAS.TV - Banjir besar landa Korea Selatan setelah hujan deras terus turun tanpa henti dan menyebabkan setidaknya 26 orang tewas.
Selain itu, 10 orang lainnya dilaporkan masih hilang dan dalam pencarian.
Dikutip dari BBC, Minggu (16/7/2023), kebanyakan korban tewas dikarenakan tanah longsor di area pegunungan Gyeongsang Utara, yang menyapu sejumlah rumah.
Media lokal melaporkan bahwa hampir 300mm curah hujan jatuh di seluruh negeri pada Sabtu (15/7).
Baca Juga: Gelombang Panas Menyapu Dunia: Suhu Dekati 50 Derajat Celsius, Sungai Tigris Mengering
Menurut Asosiasi Meteorologi Korea, Korea Selatan biasanya mengalami curah hujan 1.000mm hingga 1.800mm per tahun.
Hingga Sabtu malam, Kementerian Keamanan Dalam Negeri mengungkapkan 4.763 orang telah dievakuasi di seluruh negara.
Selain itu, air di bendungan di Provinsi Chungcheong Utara dilaporkan membludak dan meluap pada Sabtu pagi.
Perdana Menteri Korea Selatan, Han Duck-soo telah meminta bantuan militer untuk memberikan bantuan terkait usaha penyelamatan.
Sementara itu di Chungcheong Utara, Cheongju, petugas penyelamatan berusaha mencapai belasan mobil dan penumpang yang terperangkap di terowongan yang direndam banjir.
Dilaporkan sekitar 19 kendaraan terjebak di dalam terowongan.
Otoritas pemadam kebakaran mengungkapkan di terowongan dengan cepat tenggelam karena banjir, sehingga para pengemudi dan penumpangnya kesulitan melarikan diri.
Baca Juga: Hujan Deras Hampir Seminggu, Banjir dan Longsor di Korea Selatan Tewaskan 22 Orang
Berdasarkan penampakan dari udara memperlihatkan daerah yang terkena banjir menunjukkan lumpur cokelat dan air banjir yang nbegitu dalam.
Hanya bagian atas atap rumah yang terlihat mencuat.
Sementara itu pada Jumat (14/7) malam, tanah longsor menyebabkan kereta tergelincir di Chungcheong Utara.
Seorang masinis terluka, tapi untuknya kereta tersebut tak membawa penumpang saat itu.
Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada
Sumber : BBC/Al-Jazeera