> >

Bikin Pecah Rekor! Gelombang Panas Mematikan Landa Eropa, sampai 48 Derajat Celsius

Kompas dunia | 13 Juli 2023, 07:49 WIB
Gelombang panas mendera Italia, dan yang terpanas mencapai 48,8 derajat celsius. (Sumber: AP Photo/Gregorio Borgia, FILE)

ROMA, KOMPAS.TV - Gelombang panas mematikan melanda Eropa sebelah selatan, dan suhu panas yang memecahkan rekor akan terjadi beberapa hari ke depan.

Diperkirakan suhu melebihi 40 derajat celsius akan melanda bagian dari sejumlah negara seperti Spanyol, Prancis, Yunani, Kroasia dan Turki.

Bahkan di Italia suhu udara mencapai 48,8 celsius.

Peringatan siaga merah bahkan telah dikeluarkan untuk 10 kota di Italia, termasuk Roma dan Florence.

Baca Juga: Kronologi Bus Tabrak Truk Trailer di Rest Area Jalan Tol Illinois AS, 3 Orang Tewas dan 14 Terluka

Bahkan pada Selasa (11/7/2023), seorang pria berusia 44 tahun tewas setelah kehilangan kesadaran di utara Italia.

Media Italia melaporkan bahwa seorang pekerja yang tengah mengecat zebra cross di Kota Lodi dekat Milan tiba-tiba terjatuh karena panas.

Ia kemudian dibawa ke rumah sakit, dan tewas tak lama kemudian.

“Kita menghadapi gelombang panas yang tak tertahankan,” cuit politikus Italia, Nicola Fratoianni di Twitter dikutip dari BBC.

“Mungkin pada jam-jam terpanas semua tindakan pencegahan yang berguna dilakukan untuk menghindari tragedi seperti yang terjadi hari ini di Lodi,” tambahnya.

Bahkan sejumlah turis asing yang datang ke Italia sampai pingsan karena serangan panas.

Gelombang panas bernama Ceberus

Gelombang panas yang terjadi ini dinamai Ceberus, sebuah nama yang dipakai Masyarakat Meteorologi Italia berdasarkan monster berkepala tiga yang muncul di Dante Inferno.

Gelombang panas Ceberus tersebut akan memberikan kondisi ekstrem pada beberapa hari ke depan.

Suhu terpanas di Eropa yang mencapai 48,8 celsius tercatat di dekat Syracuse, Pulau Italia Sisilia, Agustus 2021.

Baca Juga: Indonesia Sita Kapal Tanker Iran Atas Dugaan Transfer Minyak Ilegal

Lebih dari 60.000 orang tewas di Eropa akibat panas tahun lalu.

Ketakutannya adalah gelombang panas ini dapat menyebabkan lebih banyak kematian saat ini.

Para ahli mengatakan periode cuaca yang sangat panas saat ini menjadi lebih sering, dan perubahan iklim saat ini menjadi memungkinkan terjadinya suhu yang memecahkan rekor.

Prakiraan Pusat Cuaca Jarak Menengah Eropa mengatakan bahwa secara global, Juni ini adalah rekor terpanas.

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : BBC


TERBARU