Wow, Teknologi Alien Ditemukan dari Meteor yang Mendarat di Papua Nugini, Ini Kata Profesor Harvard
Kompas dunia | 9 Juli 2023, 09:59 WIBMASSACHUSETTS, KOMPAS.TV - Sebuah teknologi alien diyakini telah ditemukan dari meteor yang mendarat di Papua Nugini 2014 lalu.
Hal tersebut diungkapkan Profesor Harvard, Avi Loeb, yang mengaku menemukan pecahan teknologi alien di meteor tersebut.
Loeb beserta timnya telah membawa material yang mereka temukan di Harvard itu untuk dianalisis.
Komando Luar Angkasa Amerika Serikat (AS), mengonfirmasikan bahwa sekitar 99,999 persen nyaris mendekati bahwa material tersebut berasal dari sistem tata surya lainnya.
Baca Juga: Biden Peringatkan Xi Jinping yang Baru Bertemu Putin: Hati-Hati, Ini Bukan Ancaman
Pemerintah memberikan Loeb radius 10km, dari tempat itu mendarat.
“Di situlah bola api terjadi, dan pemerintah mendeteksinya dari Departemen Pertahanan. Ini area yang sangat besar, seukuran Boston, jadi kami ingin menjabarkannya,” kata Loeb dikutip dari CBS News, Jumat (7/7/2023).
“Kami menghitung jarak bola api berdasarkan waktu tunda antara kedatangan gelombang ledakan, besarnya ledakan, dan cahaya yang datang dengan cepat,” tambahnya.
Ia mengungkapkan menemukan sepuluh bola logam, atau kelereng logam.
Menurut Loeb saat dilihat dengan mikroskop, terlihat sangat berbeda dari latar belakang, warnanya emas, biru, coklat, dan beberapa di antaranya menyerupai miniatur bumi.
Berdasarkan analisis komposisi, bola-bola logam tersebut terdiri dari 84 persen besi, 8 persen silicon, 4 persen magnesium dan 2 persen titanium, ditambah elemen jejak.
Mereka berukuran sub-militer, dan para kru menemukan secara total ada 50 bola logam.
“Ia memiliki kekuatan material yang lebih tangguh daripada semua baruan luar angkasa yang pernah dilihat sebelumnya, dan dikatalogkan oleh NASA,” kata Loeb.
“Kami menghitung kecepatannya di tata surya. Kecepatannya 60km per detik, lebih cepat dari 95 persen semua bintang di sekitar matahari,” lanjutnya.
Baca Juga: Zelenskyy Tandai 500 Hari Invasi Rusia di Ukraina dengan Kunjungi Pulau Ular, Ini Sebabnya
Ia menambahkan fakta bahwa bola logam tersebut terbuat dari material lebih kuat dari meteor besi, dan mampu bergerak cepat 95 persen dari semua bintang di sekitar matahari, membuat itu diyakini sebagai bagian dari pesawat ruang angkasa yang berasal dari peradaban lain atau merupakan teknologi gadget.
Ia pun menyamakan situasi tersebut dengan salah satu pesawat Voyager yang diluncurkan oleh NASA.
“Mereka akan keluar dari tata surya dalam 10.000 tahun. Bayangkan saja mereka bertabrakan dengan planet lain yang jauhnya satu miliar tahun dari sekarang. Mereka akan muncul sebagai komposisi meteor yang bergerak lebih cepat dari biasanya,” ucap Loeb.
Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada
Sumber : CBS News