Ketar-ketir, NATO Perbarui Rencana Militer untuk Hadapi Rusia, Bentuk 300 Ribu Tentara Reaksi Cepat
Kompas dunia | 4 Juli 2023, 07:20 WIBBRUSSEL, KOMPAS.TV - Seorang pejabat NATO mengatakan organisasi pertahanan Atlantik Utara itu sedang mempersiapkan perombakan terbesar perencanaan militer sejak Perang Dingin untuk mengantisipasi jika Moskow berani memperluas konflik.
"Memang mereka tidak setinggi 11 kaki, tetapi mereka juga tidak sependek 2 kaki," kata Ketua Komite Militer NATO, Laksamana Rob Bauer, kepada wartawan seperti laporan Associated Press, Senin (3/7/2023).
"Jadi, kita tidak boleh meremehkan Rusia dan kemampuan mereka untuk bangkit kembali."
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan rekan-rekannya di NATO dijadwalkan untuk menyetujui perombakan besar-besaran sistem perencanaan aliansi dalam pertemuan puncak di ibu kota Lithuania, Vilnius, pekan depan.
Sebagai organisasi, NATO tidak menyediakan senjata atau amunisi ke Ukraina. NATO berusaha menghindari terlibat dalam perang yang lebih luas dengan Rusia yang memiliki senjata nuklir. Namun demikian, NATO sedang memperkuat keamanan negara-negara anggotanya di dekat Rusia, Ukraina, dan Belarus.
Sekitar 40.000 tentara siap berjaga dari Estonia di utara hingga Rumania di Laut Hitam. Sekitar 100 pesawat NATO terbang setiap hari di wilayah tersebut, dan total 27 kapal perang beroperasi di Laut Baltik dan Laut Tengah. Angka-angka tersebut akan meningkat.
Dalam rencana baru mereka, NATO bertujuan memiliki hingga 300.000 tentara yang siap bergerak ke perbatasan timur dalam waktu 30 hari.
Rencana ini membagi wilayahnya menjadi tiga zona - wilayah utara Eropa dan wilayah Atlantik, zona di utara Alpen, dan zona lainnya di Eropa selatan.
Baca Juga: Rusia Blak-blakan Mengaku Terancam dengan Potensi Bergabungnya Ukraina ke NATO
Bauer mengatakan perencanaan baru NATO didasarkan pada kekuatan tentara Rusia sebelum Presiden Vladimir Putin meluncurkan perang di Ukraina hampir 17 bulan yang lalu. Dia mengatakan perang tersebut melemahkan tentara Rusia, tetapi bukan angkatan laut atau angkatan udaranya.
Dari pasukan darat Rusia, sekitar "94 persen sekarang terlibat dalam perang di Ukraina," kata Bauer.
"Secara umum, apa yang kita lihat adalah Rusia berhati-hati terhadap NATO. Mereka tidak mencari konflik dengan NATO. Saya pikir itu adalah tanda bahwa mereka sedang sangat sibuk," katanya. "Di darat, saya tidak berpikir mereka punya banyak kekuatan yang tersedia untuk melakukan sesuatu kepada orang lain."
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press