> >

Keluarga Remaja yang Tewas Ditembak Polisi di Paris Kecam Kerusuhan: Itu Bukan Penghormatan Untuknya

Kompas dunia | 3 Juli 2023, 08:30 WIB
Polisi dan para pengunjuk rasa saling dorong di lapangan Concorde di Paris, Prancis, Jumat, 30 Juni 2023. Unjuk rasa dan kerusuhan terjadi di sejumlah wilayah di Prancis menyusul kematian seorang remaja 17 tahun akibat ditembak polisi pada Selasa, 27 Juni 2023. (Sumber: AP Photo/Lewis Joly)

Mereka menyerukan agar ada latihan yang lebih baik bagi polisi Prancis, regulasi senjata bagi polisi, dan meninjau undang-undang yang mengizinkan polisi menggunakan kekuatan mematikan jika seorang pemuda menolak berhenti dalam pemberhentian lalu lintas.

KUHP Prancis telah diubah pada 2017 dengan mengizinkan penggunaan senjata api setelah polisi mengatakan mereka menghabisi peningkatan level kekerasan.

Para pengkritik kebijakan berargumen meningkatnya penembakan terkait pelanggaran lalu lintas merupakan hasil langsung dari perubahan itu.

Menurut mereka kebijakan tersebut terlalu kabur karena membuat petugas harus menentukan apakah penolakan pengemudi untuk patuh menimbulkan risiko.

Pada tahun ini, tiga orang telah terbunuh saat polisi melakukan penghentian pelanggaran lalu lintas.

Baca Juga: Nenek dari Remaja yang Ditembak Mati di Prancis Memohon Agar Kerusuhan Dihentikan

Sedangkan tahun lalu jumlah tersebut mencapai 13 orang yang terbunuh.

Kebanyakan korban yang terbunuh merupakan kulit hitam atau memiliki darah Arab.

Nahel, 17 tahun yang merupakan keturunan Aljazair terbunuh setelah ditembak polisi atas pelanggaran lalu lintas di Nanterre, Paris, Selasa (26/6/2023).

Polisi yang melakukannya saat ini telah ditahan, namun hal itu menimbulkan kerusuhan besar di seluruh Prancis.

Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus

Sumber : BBC


TERBARU