> >

Prancis Rusuh karena Remaja 17 Tahun Tewas Ditembak Polisi, Lebih 400 Orang Ditangkap

Kompas dunia | 30 Juni 2023, 12:35 WIB
Prancis mengerahkan puluhan ribu polisi hari Kamis (29/6/2023) dalam upaya mengatasi kerusuhan perkotaan yang meluas setelah seorang remaja berusia 17 tahun ditembak mati oleh polisi sehingga menggemparkan negara tersebut. Mendagri Gerald Darmanin mengatakan jumlah petugas di jalanan akan meningkat lebih dari empat kali lipat, dari 9.000 menjadi 40.000 personil. (Sumber: AP Photo)

PARIS, KOMPAS.TV - Lebih dari 400 orang ditangkap di seluruh Prancis pada malam ketiga kerusuhan setelah remaja 17 tahun tewas ditembak polisi.

Pejabat setempat mengungkapkan lebih dari 400 orang ditangkap pada Kamis (29/6/2023) malam.

Kerusuhan terjadi setelah seorang remaja 17 tahun tewas ditembak polisi Prancis, Selasa (27/6), dalam sebuah pelanggaran lalu lintas.

Setidaknya tiga kota di sekitar Paris yakni Clamart, Compiegne dan Neuilly-sur-Marne, memberlakukan jam malam.

Baca Juga: Kerusuhan Tewasnya Remaja Ditembak Polisi Meluas di Prancis, Kota Ini Berlakukan Jam Malam

Apalagi dikutip dari The Guardian, berdasarkan laporan intelijen kepolisian yang bocor ke media Prancis, memprediksi kekerasan akan berlanjut ke kota-kota urban pada beberapa malam ke depan.

Larangan perkumpulan publik juga diberlakukan, dan helikopter serta drone dimobilisasi di Kota Lille dan Tourcoing, sebelah utara negara itu.

Sementara itu, polisi yang melakukan penembakan, berusia 28 tahun tengah berada dalam investigasi resmi dengan dakwaan pembunuhan.

Jaksa penuntut Nanterre, Pascal Prache mengatakan bahwa Nahel tewas karena satu tembakan yang mengenai tangan dan dadanya saat mengemudi ketika diberhentikan polisi.

Polisi tersebut mengungkapkan ia telah melepas tembakan karena dirinya takut ia dan koleganya atau orang lain bisa ditabrak mobil.

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : The Guardian


TERBARU