> >

Lukasheko: Putin Ingin Lenyapkan Bos Wagner Prigozhin karena Lancarkan Kudeta

Kompas dunia | 29 Juni 2023, 09:54 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato dari Kremlin, Moskow menanggapi pemberontakan Wagner Group, Sabtu (24/6/2023). (Sumber: TASS)

MINSK, KOMPAS.TV - Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko mengungkapkan bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin ingin melenyapkan pemimpin Wagner, Yevgeny Prigozhin.

Lukasehnko menegaskan hal itu ingin dilakukan Putin terhadap sosok yang sempat digambarkan sebagai orang dekatnya itu, setelah Progozhin bakal melakukan kudeta.

Lukashenko pun mengungkapkan dirinya yang meyakinkan Putin untuk tak melenyapkan Prigozhin.

Baca Juga: Salat di Stadion Besar, Iduladha di Wellington Berlangsung Meriah, ada Hadiah Buku Gratis dan Bazzar

“Saya mengerti, keputusan yang brutal sudah dibuat untuk melenyapkan sang pemberontak,” ujar Lukashenko di media Belarusia dikutip dari Independent, Kamis (29/6/2023).

“Saya menyarankan Putin untuk tak terburu-buru. ‘Berbicaralah dengan Prigozhin, dengan komandan mereka,’kata saya,” tambahnya.

Menurut Lukashenko, Putin sudah sampai mengatakan bahwa hal itu tak ada gunanya, karena Prigozhin tak mengangkat teleponnya.

Namun, kudeta yang dilakukan Prigozhin akhirnya berakhir saat belum dimulai.

Prigozhin yang sebelumnya sempat menduduki markas militer dan lapangan terbang di Rostov akhirnya memutuskan mundur.

Keputusan itu diambil setelah tercapainya kesepakatan dengan Pemerintah Rusia, yang ditengahi oleh Lukashenko.

Prigozhin sendiri kemudian “dibuang” ke Belarusia, dan dakwaan pemberontakan kepadanya dicabut.

Kudeta yang dilakukan Prigozhin terjadi setelah pada Jumat (23/6), ia mengungkapkan kepemimpinan militer Rusia telah membunuhi pasukan Wagner di garis depan.

Badan Keamanan Rusia (FSB), menilai seruan Prigozhin itu sebagai pemberontakan bersenjata.

Mereka pun meminta pasukan Wagner untuk menahan Prigozhin.

Baca Juga: Restoran Penuh Pengunjung di Kramatorsk Ukraina Dirudal Rusia: 10 Orang Tewas, Termasuk 4 Anak

Pada Sabtu (24/6), Prigozhin dan pasukannya kemudian menyeberang kembali ke Rusia dan memasuki Rostov, kota yang berbatasan dengan Ukrina.

Prajurit Wagner yang ikut dengan Prigozhin pun dibebaskan dari dakwaan.

Bahkan Pemerintah Rusia akan mengontrak pasukan Wagner yang tidak ikut melakukan pemberontakan.

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : Independent


TERBARU