> >

Cara Baru Obati Kanker, Ilmuwan Mempelajari Pengobatan dengan Menggunakan Vaksin

Kompas dunia | 28 Juni 2023, 07:37 WIB
Perawat Erika Obrietan memberikan dosis ketiga vaksin kanker payudara eksperimental kepada pasien Kathleen Jade di University of Washington Medical Center, Amerika Serikat, Selasa, 30 Mei 2023, di Seattle. (Sumber: Associated Press)

“Bahkan jika peluang itu sedikit, saya merasa itu sepadan,” kata Jade, yang juga mendapatkan perawatan lain untuk kanker payudara pada umumnya.

Kemajuan vaksin dalam dunia medis sangat menantang. Sebelumnya metode pengobatan kanker dengan menggunakan vaksin sudah pernah dilakukan. Yang pertama dilakukan oleh Provenge, usaha ini disetujui di AS pada tahun 2010 untuk mengobati kanker prostat yang telah menyebar.

Metode ini membutuhkan pemrosesan sel kekebalan pasien sendiri di laboratorium dan mengembalikannya melalui infus. Ada juga vaksin yang digunakan untuk pengobatan untuk kanker kandung kemih dini dan melanoma tingkat lanjut.

"Penelitian vaksin kanker awal tersendat karena kanker ternyata mengalahkan sistem kekebalan pasien yang lemah," kata Olja Finn, peneliti vaksin di Fakultas Kedokteran Universitas Pittsburgh.

Baca Juga: Waspada Rabies, Pemprov NTT Distribusikan 17.500 Dosis Vaksin

“Semua uji coba yang gagal ini memungkinkan kami untuk belajar lebih banyak,” kata Finn.

Akibatnya, dia sekarang fokus pada pasien dengan penyakit sebelumnya karena vaksin eksperimental tidak membantu pasien denga kondisi yang sudah lanjut. Kelompoknya kini sedang merencanakan studi vaksin pada wanita dengan kanker payudara non-invasif berisiko rendah.

Vaksin yang digunakan untuk mencegah kanker juga kemungkinan akan semakin berkembang di kemudian hari. Vaksin hepatitis B telah digunakan selama puluhan tahun untuk mencegah kanker hati. Selain itu, ada juga vaksin HPV yang digunakan untuk mencegah kanker serviks dan telah diperkenalkan sejak tahun 2006.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Associated Press


TERBARU