Putin Ungkap Bayaran Rusia untuk Kelompok Wagner, Termasuk Katering, Jumlahnya Hampir Rp30 Triliun!
Kompas dunia | 27 Juni 2023, 23:13 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin hari Selasa (27/6/2023) mengungkapkan seluruh personel kelompok tentara bayaran Wagner diberi upah oleh pemerintah Rusia melalui perusahaan Wagner yang jumlahnya mencapai 86 miliar rubel atau setara Rp15,1 triliun hanya setahun terakhir, mulai Mei 2022 hingga Mei 2023.
Tidak hanya itu, pemilik Wagner yang juga memiliki perusahaan katering Concord yang memasok seluruh tentara Rusia di medan tempur Ukraina, mendapat bayaran 80 miliar rubel atau setara Rp14 triliun hanya untuk katering saja untuk jangka waktu yang sama, seperti laporan RIA Novosti, Selasa (27/6).
Hingga, total bayaran pemerintah Rusia bagi Kelompok Wagner untuk jasa dan katering mereka selama setahun terakhir mencapai 166 miliar rubel atau hampir Rp30 triliun.
Putin di depan petinggi militer menegaskan, negara selama ini sepenuhnya membiayai perusahaan militer swasta Wagner.
"Seluruh kelompok Wagner sepenuhnya dibiayai oleh negara. Kami sepenuhnya membiayai kelompok ini melalui Kementerian Pertahanan dan anggaran negara," ungkap pemimpin Rusia tersebut.
"Dalam rentang waktu dari Mei 2022 hingga Mei 2023, pemerintah membayar lebih dari 86 miliar rubel kepada perusahaan militer swasta tersebut," demikian disebutkan oleh kepala negara. "Selama setahun, pemilik perusahaan Concord berhasil mengumpulkan 80 miliar rubel melalui VoenTorg dengan menyediakan makanan dan jasa layanan makanan di militer," ungkap Putin.
"Harapannya adalah tidak ada yang mencuri atau setidaknya mencuri dalam jumlah kecil, tetapi kita akan menyelidikinya semua," tegas Putin saat membahas kepemimpinan Wagner.
Dinas keamanan Rusia FSB membatalkan kasus kriminal terhadap kelompok tentara bayaran Wagner atas pemberontakan bersenjata yang berumur pendek pada akhir pekan lalu, seperti laporan RIA Novosti.
Baca Juga: Prigozhin Akhirnya Buka Suara: Kami Melawan karena Wagner akan Dibubarkan, Bukan untuk Dongkel Putin
Menurut kantor berita RIA, kasus tersebut dibatalkan karena "para peserta telah menghentikan tindakan yang secara langsung ditujukan untuk melakukan kejahatan".
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : RIA Novosti