Kini Inggris Tuding Rusia Latih Lumba-Lumba Tempur di Krimea untuk Perang Lawan Ukraina

KRIMEA, KOMPAS.TV - Kementerian pertahanan Inggris mengungkap bahwa Angkatan Laut Rusia telah memperkuat keamanan pangkalan Armada Laut Hitam di Krimea dengan menggunakan lumba-lumba tempur yang terlatih, seperti dilaporkan oleh Moscow Times, Jumat (23/6/2023).

Mengutip citra satelit, militer Inggris mengungkap jumlah kandang mamalia mengambang di pelabuhan kota Sevastopol di Krimea hampir dua kali lipat dari April hingga Juni.

Diperkirakan kandang-kandang tersebut menampung lumba-lumba hidung botol yang "dengan tingkat kemungkinan yang tinggi dimaksudkan untuk menghadapi penyelam musuh," kata Kementerian Pertahanan Inggris.

Uni Soviet menggunakan pangkalan Sevastopol akhir tahun 1960-an untuk melatih mamalia laut dengan tujuan tempur seperti menanamkan bahan peledak di kapal atau mencari ranjau.

Apakah mereka benar-benar terlibat dalam aktivitas militer masih diperdebatkan, tetapi lumba-lumba tersebut kemudian digunakan untuk mencari peralatan militer dan ilmiah yang hilang.

Baca Juga: Mengharukan, 2 dari 3 Lumba-lumba Hampiri Menteri LHK Usai Dilepas ke Laut, Seakan Berterima Kasih

Namun Angkatan Laut Rusia membantah laporan tahun 2012 yang menyatakan mereka sedang mengembangkan program pelatihan lumba-lumba untuk menyerang penyelam musuh dengan pisau atau pistol yang terpasang di kepala mereka.

Program sisa Uni Soviet itu juga diduga mencakup pelatihan untuk membunuh musuh di bawah air.

Lumba-lumba hidung botol, anggota paling terkenal dan umum dari rumpun lumba-lumba samudra, terkenal karena kemampuan kognitif dan rasa ingin tahu mereka terhadap manusia.

Kementerian Pertahanan Inggris, Jumat (23/6/2023), mengatakan sejak musim panas 2022 ketika Armada Laut Hitam mengalami kerugian dalam 200 hari pertama sejak Moskow memerintahkan pasukan untuk menginvasi Ukraina, Angkatan Laut Rusia mendongkrak kemampuan keamanan dan pengamanan.

Gambar satelit menunjukkan empat lapisan jaring dan pagar di sepanjang pelabuhan Sevastopol saat otoritas yang diinstal Rusia bergerak untuk memperkuat Krimea menyusul serangkaian serangan terhadap target militer, energi, dan transportasi di sana.

Angkatan Laut Amerika Serikat menggunakan singa laut yang dikerahkan ke Bahrain pada tahun 2003 untuk mendukung Operasi Enduring Freedom setelah serangan 9/11 di New York dan Washington.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Moscow Times / France24