> >

Implosi Kapal Selam Titan: Kenapa dan Bagaimana Titan Bisa Meledak dan Menewaskan Penumpang

Kompas dunia | 23 Juni 2023, 07:43 WIB
Satuan penjaga pantai Amerika Serikat hari Kamis, (22/6/2023) waktu Boston memastikan serpihan yang ditemukan 1.600 kaki dari bagian depan kapal Titanic adalah milik kapal selam mini Titan yang hilang. Serpihan menjadi bukti bahwa Titan mungkin mengalami implosi yang menghancurkan selama menyelam turun ke lokasi Titanic hari Minggu lalu. (Sumber: New York Post)

BOSTON, KOMPAS.TV - Satuan penjaga pantai Amerika Serikat hari Kamis, (22/6/2023) waktu Boston memastikan serpihan yang ditemukan 1.600 kaki dari bagian depan kapal Titanic adalah milik kapal selam mini Titan yang hilang.

Serpihan tersebut menjadi bukti bahwa kapal selam mini tersebut kemungkinan mengalami implosi yang menghancurkan selama menyelam turun ke lokasi Titanic hari Minggu lalu, seperti yang dilaporkan oleh Insider pada Jumat, (23/6/2023).

Implosi pada dasarnya merupakan kebalikan persis dari ledakan. Alih-alih tekanan dari dalam yang bergerak ke luar, implosi adalah tekanan dari luar bergerak ke dalam. Seperti ledakan, kemungkinan tidak akan banyak tersisa dari kapal selam mini dan muatannya.

Ledakan ke dalam atau implosi adalah proses ketika objek dihancurkan dengan runtuh (atau terimpit) pada objek itu sendiri. Meledak dengan arah tekanan ke dalam, berkebalikan dari ledakan (yang memperluas volume) yang menyebar ke arah luar, implosi mengurangi volume yang ditempati dan memusatkan materi dan energi.

Contoh ledakan ke dalam termasuk kapal selam yang dihancurkan dari luar oleh tekanan hidrostatis air di sekitarnya dan keruntuhan bintang masif di bawah tekanan gravitasinya.

Menurut Journal of Physics, implosi  adalah runtuhnya materi secara tiba-tiba di dalam area tertutup akibat perbedaan tekanan yang signifikan. Fenomena ini dapat terjadi pada gelembung kavitasi, gelembung gas yang disebabkan oleh ledakan di bawah air atau tangki tertutup yang terkena tekanan eksternal (misalnya, tekanan hidrostatik).

Baca Juga: Tim Penyelamat Menyatakan Seluruh Penumpang Kapal Selam Titan Tewas

Implosi pada dasarnya merupakan kebalikan persis dari ledakan. Alih-alih tekanan dari dalam yang bergerak ke luar, implosi adalah tekanan dari luar bergerak ke dalam. Seperti ledakan, kemungkinan tidak akan banyak tersisa dari kapal selam mini dan muatannya. (Sumber: Wikipedia)

Kapal selam mini dirancang untuk menahan tekanan air yang sangat tinggi, seperti di kedalaman 4 sampai 5 kilometer di bawah permukaan laut. Di sana, tekanan air sekitar 400 kali lebih besar daripada di permukaan laut.

Namun, kerusakan atau cacat pada lambung kapal selam mini dapat menyebabkan kebocoran yang akan memicu implosi seketika di bawah tekanan ekstrem tersebut.

Sebagai contoh, jika kapal selam tenggelam ke dasar laut, peningkatan berat air akan menekan lambungnya. Tekanan hidrostatik yang lebih tinggi dapat menyebabkan lenturan dan, jika kondisi keselamatan terlampaui, dapat menyebabkan keruntuhan struktur kapal yang tiba-tiba (berlangsung beberapa milidetik).

 

"Jika wadah tekanan mengalami kegagalan secara fatal, itu seperti bom kecil yang meledak. Ada kemungkinan semua perangkat keselamatan akan hancur dalam proses tersebut," kata Stefan Williams, seorang profesor robotika kelautan di University of Sydney kepada The Guardian.

Upaya penyelamatan langsung dilakukan sejak kapal selam mini ini kehilangan kontak dengan permukaan pada hari Minggu. Dikhawatirkan lima penumpang di dalamnya terjebak hidup-hidup dalam kapal selam mini yang hanya berukuran 21 kaki.

Baca Juga: Segala yang Perlu Diketahui tentang Kapal Selam Titan yang Hilang Saat Meneliti Titanic

Eksplosi atau ledakan mengarahkan energi hasil ledakan ke arah luar, menghantam sisi-sisi ke arah luar ledakan. Implosi pada dasarnya merupakan kebalikan persis dari ledakan. Alih-alih tekanan dari dalam yang bergerak ke luar, implosi adalah tekanan dari luar bergerak ke dalam. Seperti ledakan, kemungkinan tidak akan banyak tersisa dari kapal selam mini dan muatannya. (Sumber: Wikipedia)

Namun, dengan adanya berita tentang serpihan dan kemungkinan peristiwa implosi, kemungkinan penumpang tidak menderita lama. "Jika itulah yang terjadi, itu pasti terjadi empat hari yang lalu," kata Guillermo Söhnlein, salah satu pendiri OceanGate, kepada BBC.

Implosi kemungkinan hanya terjadi dalam waktu singkat, hanya berlangsung beberapa milidetik, menurut Journal of Physics: Conference Series. Hal serupa terjadi pada tahun 1961 pada USS Thresher, sebuah kapal selam yang diduga mengalami implosi.

Peristiwa bencana tersebut akan merobek kapal selam logam ini "seperti permen karet," menurut Naval History Magazine. "Kerusakan total akan terjadi dalam waktu 1/20 detik, terlalu cepat untuk dikenali oleh para penumpang di dalam kapal selam."

"Saya tahu ini tidak memberikan kenyamanan yang besar bagi keluarga dan pasangan mereka, tetapi mereka meninggal seketika. Mereka bahkan tidak menyadari bahwa ada yang salah," kata jurnalis David Pogue di CNN.

Penulis sains David Pogue — yang sebelumnya melaporkan tentang OceanGate dan kapal selam mini Titan untuk CBS — mengatakan bahwa mereka yang berada di dalamnya pasti meninggal seketika.

"Ingatlah, seperti yang kita ketahui, pada tekanan-tekanan tersebut, jika molekul air masuk, itu berakhir seketika," kata Pogue kepada Jake Tapper dari CNN pada hari Kamis. "Saya tahu ini tidak memberikan kenyamanan yang besar bagi keluarga dan pasangan mereka, tetapi mereka meninggal seketika. Mereka bahkan tidak menyadari bahwa ada yang salah."

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Insider


TERBARU