Oksigen Diperkirakan Sudah Habis, Misi Pencarian Kapal Selam Wisata Titan Tetap Dilanjutkan
Kompas dunia | 22 Juni 2023, 20:10 WIBBOSTON, KOMPAS.TV - Misi pencarian kapal selam wisata Titan yang hilang di perairan Samudra Atlantik masih aktif dan akan terus dilanjutkan meski diperkirakan oksigen yang tersedia sudah habis.
Dilansir dari Sky News, menurut estimasi dari Penjaga Pantai AS, pasokan udara di kapal selam milik OcenGate, perusahaan yang mengoperasikan Titan, itu akan habis pada Kamis (22/6/2023) pukul 12.08 waktu Inggris atau sekitar pukul 18.08 WIB.
Kendati begitu, pihak tim pencarian menegaskan bahwa misi untuk menemukan kapal selam Titanic ini masih akan tetap dilanjutkan.
"Kami terus memikirkan anggota kru dan keluarga," kata Laksamana Muda John Mauger.
Mauger bahkan menyebut misi pencarian dan penyelamatan telah memasuki fase yang semakin menguntungkan.
"Kondisi untuk pencarian dan penyelamatan menguntungkan sekarang," imbuhnya.
Baca Juga: Cadangan Oksigen Kapal Selam Titan Menipis, Tim Lakukan Operasi Penyelamatan Besar-besaran!
Seperti diketahui, kapal selam OceanGate Titan hilang kontak di Samudra Atlantik pada Minggu (18/6/2023).
Kapal yang sedang dalam ekspedisi untuk melihat puing-puing kapal Titanic itu hilang setelah beberapa saat melakukan penyelaman.
Kapal, pesawat dan kapal selam dari berbagai negara pun telah dikerahkan untuk mencari kapal selam Titan di kedalaman Samudra Atlantik.
Berbagai tanda seperti mencari sumber suara dentuman dari dalam laut menjadi salah satu upaya yang dilakukan tim penyelamat untuk mencari keberadaan Titan.
Dalam misinya ke bangkai Titanic itu, kapal selam tersebut mengangkut lima orang penumpang, yakni CEO dan pendiri OceanGate Stockton Rush, miliarder Inggris Hamish Harding, dan ahli maritim Prancis Paul-Henri Nargeolet. Pengusaha Pakistan-Inggris Shahzada Dawood dan putranya yang berusia 19 tahun Suleman Dawood juga termasuk berada di dalamnya.
Baca Juga: Penyelamatan Kapal Selam Wisata Titanic: Kru Fokus Mencari Suara di Bawah Laut
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Sky News