Motif Pembunuhan Nottingham yang Tewaskan Mahasiswa Berbakat Masih Misterius
Kompas dunia | 14 Juni 2023, 18:30 WIBNOTTINGHAM, KOMPAS.TV - Aparat kepolisian Inggris Raya masih menyelidiki detail motif penyerangan dan pembunuhan di Nottingham, Selasa (13/6/2023) kemarin.
Seorang pria berusia 31 tahun diketahui menikam tiga orang hingga tewas, dua di antaranya adalah mahasiswa Universitas Nottingham.
Pihak keluarga dan teman-teman korban menyebut kedua mahasiswa itu, Barnaby Webber dan Grace Kumar sebagai atlet berbakat dan memiliki daya hidup tinggi.
Keduanya ditemukan tewas dengan luka tikaman di jalan dekat asrama mahasiswa Nottingham pada Selasa (13/6) pagi.
Polisi menyebut pelaku kemudian membunuh seorang pria berusia 50-an tahun sekitar satu kilometer dari TKP Pertama.
Pelaku kemudian mencuri mobil van pria paruh baya itu dan menabrak tiga pejalan kaki.
Akibatnya, tiga orang terluka, satu dalam kondisi kritis.
Baca Juga: Pembunuhan Beruntun di Nottingham Inggris Tewaskan 3 Orang, Pelaku Tabrak Pejalan Kaki
Aparat kepolisian lalu melumpuhkan pelaku dengan senjata kejut.
Polisi meyakini pria itu beraksi sendirian dan bekerja sama dengan petugas kontra-terorisme dalam penyelidikan.
Namun, pihak berwenang tidak melabeli peristiwa ini sebagai serangan teroris.
Hingga berita ini diturunkan, identitas terangka belum diumumkan.
Media-media Inggris Raya melaporkan pelaku merupakan keturunan Afrika Barat yang tinggal di Britania secara legal selama bertahun-tahun.
Orang tua Barnaby Webber menyebut korban penikaman itu sebagai "anak muda cerah dengan antusiasme tinggi terhadap kehidupan."
"Seorang pemain kriket yang berbakat dan bersemangat, yang sangat bahagia usai lolos seleksi ke tim kriket universitas," demikian tulis pernyataan keluarga Webber dikutip dari Associated Press, Rabu (14/6).
Rekan Webber, Hrace Kumar juga diketahui bermain kriket. Kumar pun bermain hoki dan masuk ke tim muda Inggris.
Baca Juga: Mobilnya Tabrak Gerbang Kediaman Perdana Menteri Inggris, Seorang Pria Ditangkap
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Deni-Muliya
Sumber : Associated Press