> >

Perahu Pengangkut Rombongan Nikahan di Nigeria Tabrak Kayu Gelondongan, 103 Tewas

Kompas dunia | 14 Juni 2023, 14:22 WIB
Ilustrasi tenggelam. Sebuah perahu yang mengangkut rombongan tamu pernikahan di utara Nigeria tenggelam pada Senin (12/6/2023) dini hari waktu setempat. Per Selasa (13/6), setidaknya terdapat 103 korban tewas akibat insiden ini. (Sumber: Paxels/Luca Nardone)

ABUJA, KOMPAS.TV - Sebuah perahu yang mengangkut rombongan tamu pernikahan di utara Nigeria tenggelam pada Senin (12/6/2023) dini hari waktu setempat. Per Selasa (13/6), setidaknya terdapat 103 korban tewas akibat insiden ini.

Puluhan orang masih dinyatakan hilang dan operasi pencarian berlanjut hingga Rabu (14/6). Kepala suku setempat, Abdul Gana Lukpada menyebut kebanyakan korban tengggelam adalah kerabat dari beberapa desa yang menghadiri acara pernikahan dan berpesta hingga larut malam.

Baca Juga: Menlu Sergei Lavrov: Rusia Segera Kirim Pupuk ke Nigeria, Gratis Tidak Usah Bayar

Lukpada menyebut mereka menghadiri pernikahan di Desa Egboti, negara bagian Niger dengan sepeda motor. Namun, hujan deras membuat jalanan banjir dan para tamu mesti pulang dengan perahu.

"Perahu itu kelebihan muatan, hampir 300 orang di dalamnya. Ketika mereka menyeberang, perahu itu menabrak kayu gelondongan besar di air dan terbelah dua," kata Lukpada dikutip Associated Press.

Insiden ini diketahui terjadi pada pukul 03.00 dini hari waktu setempat. Warga sekitar pun baru menyadari adanya kecelakaan perahu beberapa jam usai kejadian.

Lukpada menyebut warga desa sekitar segera menuju lokasi dan menyelamatkan 50 orang terlebih dulu. Ia menyebut operasi penyelamatan awal ini lambat dan "sangat sulit".

Kecelakaan perahu umum terjadi di banyak daerah terpencil Nigeria yang kerap mengandalkan perahu buatan lokal sebagai moda transportasi atau penyeberangan. Umumnya, kecelakaan disebabkan perahu kelebihan muatan atau tidak dirawat dengan baik.

Baca Juga: Perahu Terbalik Usai Memancing, 2 Kepala Desa di Rote Ndao NTT Tenggelam dan Meninggal

 

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU