Untuk Pertama Kali, ASEAN Sepakat Latihan Militer Bersama di Laut Natuna Utara Indonesia
Kompas dunia | 8 Juni 2023, 21:31 WIBDengan dilaksanakannya latihan militer bersama ini, Margono berharap ASEAN akan menjadi lebih terkoordinasi dan kuat dalam menjaga stabilitas kawasan.
Pertemuan Panglima Militer ASEAN ke-20 di Bali dihadiri oleh seluruh panglima dari negara-negara anggota ASEAN, kecuali Myanmar yang diwakili oleh Atase Pertahanan Myanmar untuk Indonesia, Brigadir Jenderal Phyo Zaw Soe DA.
ASEAN mengeluarkan Myanmar dari partisipasi dalam pertemuan-pertemuan regional sebagai bentuk protes atas kegagalan junta militer Myanmar mengakhiri kekerasan di negara tersebut.
Laut China Selatan, yang menjadi jalur lalu lintas perdagangan kapal senilai sekitar USD3,5 triliun setiap tahun, sering mengalami ketegangan akibat klaim wilayah yang ditegaskan oleh China dengan menempatkan banyak kapal penjaga pantai dan kapal penangkap ikan hingga jarak 1.500 km dari garis pantainya.
Baca Juga: Hebatnya Indonesia, Bikin AL AS dan China Latihan Bareng di Komodo 2023 walau Tak Akur
China mengeklaim kedaulatan wilayah ini berdasarkan "garis sembilan titik" yang luas, namun pada tahun 2016 pengadilan arbitrase internasional memutuskan klaim tersebut tidak punya dasar hukum.
ASEAN lama mendorong penyelesaian perjanjian kode etik maritim dengan China, dan beberapa negara anggota ASEAN baru-baru ini mengalami insiden dengan China.
Vietnam mengkritik pengiriman kapal penelitian China di dekat blok-blok gas di Zona Ekonomi Eksklusif Vietnam, sementara China dituduh mengirim milisi maritim yang diduga ke perairan di mana angkatan laut India dan negara-negara ASEAN mengadakan latihan bersama.
Filipina mengecam penjaga pantai China atas "manuver berbahaya" dan "taktik agresif" serta berencana untuk melaksanakan patroli bersama dengan Amerika Serikat. Selain itu, mereka juga telah mengadakan latihan penjaga pantai bersama dengan Jepang minggu ini.
China menyatakan penjaga pantainya menjalankan operasi rutin di wilayah yang merupakan wilayah kedaulatan China.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Antara / Straits Times