Solusi Damai Prabowo Disambut Rusia, Disebut Rencana Aneh oleh Ukraina
Kompas dunia | 6 Juni 2023, 06:20 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Andrey Rudenko mengaku pihaknya turut mempertimbangkan usulan rencana perdamaian Rusia-Ukraina dari Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto. Rudenko menyebut Moskow terbuka dengan usulan rencana perdamaian dari berbagai pihak.
"Kami akan mempertimbangkan usulan-usulan itu jika disampaikan secara resmi. Kami mempertimbangkan semua proposal yang kami terima," kata Rudenko dikutip TASS, Senin (5/6/2023).
"Kami menyambut upaya dari negara mana pun yang mengarah ke resolusi damai dari konflik ini," lanjutnya.
Baca Juga: Di Forum IISS Shangri-La Dialogue 2023, Prabowo Singgung Situasi AS-China
Sebelumnya, ketika berbicara di Konferensi Dialog Shangri-La di Singapura, Sabtu (3/6), Prabowo mengusulkan langkah-langkah untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina. Ia menyarankan kedua pihak menyepakati gencatan senjata untuk mengakomodasi rencana perdamaian.
Prabowo mengusulkan referendum untuk menentukan status wilayah yang diperebutkan Ukraina dan Rusia. Referendum ini diusulkan untuk dipimpin Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Bakal calon presiden yang mendeklarasikan diri maju Pilpres 2024 itu juga meminta kedua pasukan mundur sejauh 15 kilometer dari posisi sebelumnya. Wilayah yang ditinggalkan kedua pasukan akan dijadikan zona demiliterisasi.
Prabowo mengusulkan agar pasukan perdamaian yang dibentuk PBB menjaga keamanan di zona demiliterisasi selama proses referendum. Menurutnya, langkah-langkah ini telah terbukti sukses menghentikan pertumpahan darah dalam Perang Korea.
"Saya ingin menegaskan bahwa Indonesia siap untuk berkontribusi lewat pemantau militer maupun pasukan yang bergabung dalam pasukan pemantau perdamaian PBB," kata Prabowo waktu itu.
Ditolak mentah-mentah oleh Ukraina
Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov langsung menolak rencana perdamian yang diusulkan Prabowo. Reznikov sendiri turut hadir dalam Konferensi Shangri-La dan berbicara beberapa jam setelah Prabowo.
Reznikov menyebut usulan Prabowo membuat referendum sebagai "rencana aneh". Ia juga menyinggung bahwa Prabowo belum mendiskusikan rencana perdamaian tersebut dengannya.
"Saya akan mencoba sopan. Ini (usulan Prabowo) terdengar seperti rencana Rusia, bukan rencana Indonesia," kata Reznikov dikutip South China Morning Post.
Sebelumnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Oleg Nikolenko juga menolak usulan Prabowo. Menurutnya, tidak ada "wilayah sengketa" antara Ukraina dengan Rusia. Alasannya, wilayah Ukraina yang kini diduduki Rusia telah diakui secara resmi oleh komunitas internasional.
"Rusia harus mundur dari teritori Ukraina, dan Ukraina berhak mengembalikan integritas teritorialnya sesuai perbatasan yang diakui internasional. Tidak ada skenario alternatif," kata Nikolenko.
Baca Juga: Solusi Prabowo untuk Perang Rusia-Ukraina: Zona Demiliterisasi dan Referendum PBB
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV