Jumlah Kelahiran di Amerika Serikat pada Tahun 2022 Anjlok, Tidak Kembali ke Tingkat Pra-Pandemi
Kompas dunia | 2 Juni 2023, 05:05 WIBKelahiran pada ibu keturunan kulit putih mengalami penurunan 3%, tetapi masih menyumbang 50% dari kelahiran. Kelahiran pada ibu keturunan kulit hitam menurun 1% dan mencapai 14% dari total kelahiran.
Tingkat kelahiran melalui operasi caesar sedikit meningkat menjadi 32,2% dari kelahiran. Angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak tahun 2014. Beberapa ahli khawatir operasi caesar dilakukan lebih sering daripada yang diperlukan secara medis.
Amerika Serikat dahulu merupakan salah satu dari beberapa negara maju dengan tingkat kesuburan yang memastikan setiap generasi punya cukup anak untuk menggantikan dirinya sendiri, atau sekitar 2,1 anak per ibu.
Namun, tingkat tersebut terus menurun, dan pada tahun 2020 turun menjadi sekitar 1,6, tingkat terendah dalam sejarah. Tingkat tersebut sedikit meningkat pada tahun 2021, menjadi hampir 1,7, dan tetap stabil tahun lalu.
Baca Juga: Populasi China Diperkirakan Mulai Menyusut Tahun 2025, Menyusul Gagal Naiknya Tingkat Kelahiran
Data tahun 2022 yang lebih lengkap dan terperinci diharapkan akan tersedia pada tahun ini. Data tersebut diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang apa yang terjadi di masing-masing negara bagian dan di antara kelompok ras dan etnis yang berbeda, kata Hamilton.
Data tersebut juga mungkin menunjukkan apakah kelahiran dipengaruhi oleh keputusan Mahkamah Agung Amerika Serikat pada bulan Juni tahun lalu yang membatalkan Roe v. Wade, yang memungkinkan negara-negara untuk melarang atau membatasi aborsi.
Para ahli memperkirakan hampir setengah dari kehamilan yang terjadi adalah tidak direncanakan, sehingga pembatasan akses terhadap aborsi dapat memengaruhi jumlah kelahiran.
Jika pembatasan semacam itu memengaruhi kelahiran, hal tersebut tidak terlihat dalam data nasional yang dirilis pada hari Kamis.
Kemungkinan batasan aborsi akan menyebabkan peningkatan tingkat kelahiran pada tahun 2023, terutama di kalangan ibu muda daripada ibu yang lebih tua, kata Ushma Upadhyay, seorang peneliti kesehatan reproduksi di Universitas California, San Francisco. Namun, bahkan jika terjadi peningkatan, hal itu mungkin tidak akan mengembalikan jumlah kelahiran ke tingkat pra-pandemi, mengingat tren lainnya, tambahnya.
"Saya tidak tahu apakah kita akan pernah mencapai tingkat tersebut kembali," katanya.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Associated Press