Layanan Cuaca Umumkan Jepang Catat Musim Semi Terpanas Sepanjang Sejarah
Kompas dunia | 2 Juni 2023, 04:05 WIBTOKYO, KOMPAS.TV - Badan Cuaca Nasional Jepang mengumumkan temuan bahwa Jepang mengalami musim semi terhangat sepanjang sejarahnya tahun 2023 ini. Temuan ini diduga kuat akibat dampak efek rumah kaca dan fenomena El Nino yang menyebabkan kenaikan suhu secara global.
Diberitahukan oleh Badan Meteorologi Jepang, suhu pada bulan Maret, April, dan Mei naik sebesar 1,59 derajat Celsius dibandingkan rata-rata periode tiga bulan yang sama dalam 30 tahun terakhir.
Angka tersebut merupakan perbedaan terbesar sejak badan tersebut mulai melakukan pengukuran dan pencatatan yang sebanding mulai tahun 1898.
"Seiring dengan berlanjutnya pemanasan global, suhu tertinggi seperti ini menjadi semakin umum," ujarnya, seperti laporan Straits Times, Kamis (1/6/2023).
Suhu rata-rata permukaan laut di sekitar Jepang pada bulan-bulan musim semi yang sama juga mencapai peringkat ketiga tertinggi sejak tahun 1982, tambahnya.
Bulan lalu, Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan, hampir pasti periode lima tahun antara 2023 hingga 2027 akan menjadi periode lima tahun terhangat yang pernah tercatat.
Baca Juga: Tokyo Panas Membara, Jepang Catat Rekor Suhu Tertinggi
Hal ini sebagian disebabkan oleh makin besarnya kemungkinan bahwa fenomena cuaca El Nino terjadi beberapa bulan mendatang, yang akan meningkatkan suhu global dan kemungkinan mencetak rekor panas baru.
El Nino, pola iklim yang terjadi secara alami dan biasanya dikaitkan dengan peningkatan suhu di seluruh dunia, serta kekeringan di beberapa wilayah dan hujan deras di tempat lain, terakhir terjadi pada tahun 2018 hingga 2019.
Selain itu, terdapat kemungkinan yang cukup tinggi bahwa setidaknya satu dari lima tahun mendatang akan melampaui target yang lebih ambisius yang ditetapkan dalam kesepakatan Paris mengenai pengendalian perubahan iklim, menurut Organisasi Meteorologi Dunia PBB.
Kesepakatan Paris tahun 2015 menetapkan batas pemanasan global di "jauh di bawah" 2 derajat Celsius di atas tingkat rata-rata yang diukur antara 1850 hingga 1900 - dan 1,5 derajat Celsius jika memungkinkan.
Suhu rata-rata global pada tahun 2022 naik sebesar 1,15 derajat Celsius di atas rata-rata 1850 hingga 1900.
Pada hari Senin, Shanghai mencatat hari Mei yang terpanas dalam lebih dari 100 tahun, melampaui rekor sebelumnya sebesar satu derajat penuh.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Straits Times