Sebuah Mobil Tabrak Pagar Kantor PM Inggris di Downing Street, Polisi Tidak Curigai Serangan Teroris
Kompas dunia | 26 Mei 2023, 06:10 WIBPetugas mengepung area yang luas di distrik pemerintahan London, tetapi mengangkat pembatas kurang dari dua jam setelah kecelakaan terjadi, memungkinkan orang-orang kembali ke Whitehall.
Jalan ini biasanya ramai dengan pegawai negeri sipil dan wisatawan yang ingin melihat Gedung Parlemen yang berdekatan dan bangunan-bangunan bersejarah lainnya.
"Sekitaran kecil tetap ditutup di luar Downing Street setelah sebuah mobil menabrak pintu gerbang pada siang hari tadi," demikian pernyataan Metropolitan Police. "Kejadian ini ditangani oleh petugas setempat di Westminster dan saat ini tidak dianggap terkait dengan terorisme."
Baca Juga: Zelenskyy Temui Sunak, Inggris Janji Beri Drone Penyerang Jarak Jauh sekaligus Latih Pilot Ukraina
Downing Street adalah jalan sempit dengan deretan rumah gaya Georgian yang mencakup kediaman resmi perdana menteri di No. 10.
Akses publik ke jalan ini dibatasi dan pintu gerbang baja yang berat selalu dilindungi oleh petugas polisi bersenjata. Tiang penghalang dan pagar logam juga membantu menjaga ancaman tetap terjauh.
Pintu gerbang ini didirikan pada tahun 1989 sebagai respons terhadap ancaman dari militan Irish Republican Army (IRA). Pada tahun 1991, IRA menembakkan tiga mortir ke jalan ini, salah satunya meledak di halaman belakang No. 10 ketika Perdana Menteri John Major sedang memimpin rapat kabinet di dalamnya. Tiga petugas polisi dan seorang pegawai negeri mengalami luka ringan.
Daerah ini menjadi target pada tahun 2017, ketika seorang ekstremis yang terinspirasi oleh kelompok Negara Islam melakukan serangan dengan menggunakan kendaraan di Jembatan Westminster, yang menyebabkan empat orang tewas sebelum akhirnya menusuk seorang polisi hingga tewas di luar Parlemen.
Tempat-tempat kekuasaan di seluruh dunia sering menjadi magnet bagi protes, dan kadang-kadang serangan kekerasan.
Kejadian ini terjadi tiga hari setelah seorang pria menabrak penghalang keamanan di luar Gedung Putih di Washington dengan menggunakan truk sewaan, lalu keluar dan mulai mengibarkan bendera Nazi. Sai Varshith Kandula, 19, telah didakwa merusak properti Amerika Serikat.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Associated Press