> >

China Beri Dukungan Penuh bagi Rusia, Terutama dalam Kepentingan Mendasar Rusia

Kompas dunia | 25 Mei 2023, 02:05 WIB
Presiden China Xi Jinping memberi dukungan penuh Beijing terhadap kepentingan mendasar Moskow, dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin hari Rabu (24/5/2023) (Sumber: RIA Novosti)

Li mengatakan perdagangan bilateral telah mencapai USD70 miliar sejauh ini tahun ini, "Ini adalah peningkatan lebih dari 40 persen dibandingkan tahun sebelumnya," katanya.

"Skala investasi antara kedua negara juga terus meningkat," kata Li. "Proyek-proyek strategis berskala besar terus berlangsung."

Menteri dari kedua negara menandatangani serangkaian perjanjian setelah pembicaraan tentang kerja sama perdagangan jasa dan olahraga, serta paten dan ekspor millet Rusia ke China.

Keunggulan China Mishustin dalam kunjungan ini didampingi oleh pejabat-pejabat tingkat atas termasuk Wakil Perdana Menteri Alexander Novak, yang mengurus kebijakan energi.

China tahun lalu menjadi konsumen energi utama Rusia ketika ekspor gas Moskow merosot akibat serangkaian sanksi dari Barat terkait invasi Ukraina.

Baca Juga: China Merasa Dilecehkan G7, Duta Besar Jepang Dipanggil untuk Ajukan Protes

PM Rusia Mikhail Misushtin dan PM China Li Qiang. Presiden China Xi Jinping memberi dukungan penuh Beijing terhadap kepentingan mendasar Moskow, dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin hari Rabu (24/5/2023) (Sumber: AP Photo)

Novak mengatakan dalam forum bisnis Rusia-China di Shanghai pada hari Selasa bahwa pasokan energi Rusia ke China akan meningkat 40 persen dibandingkan tahun sebelumnya pada tahun 2023, seperti yang dilaporkan oleh media negara Moskow.

Para analis mengatakan bahwa China memiliki keunggulan dalam hubungan dengan Rusia, dan pengaruhnya semakin meningkat ketika isolasi internasional Moskow semakin dalam.

"Pemimpin kedua negara ini lebih terhubung oleh keluhan dan ketidakamanan bersama daripada tujuan bersama," kata Ryan Hass, seorang peneliti senior di Brookings Institution di Washington dan mantan pejabat Casa Putih, kepada AFP.

"Keduanya merasa terancam dan tidak senang dengan kepemimpinan Barat dalam sistem internasional dan percaya bahwa negara mereka harus diberikan penghormatan yang lebih besar dalam masalah yang berdampak pada kepentingan mereka sendiri."

Pada bulan Februari, Beijing mengeluarkan dokumen yang mendukung "penyelesaian politik" untuk konflik Ukraina, tetapi negara-negara Barat mengatakan hal itu bisa memungkinkan Rusia mempertahankan sebagian besar wilayah yang telah direbutnya.

Xi mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengunjungi Beijing dalam pertemuan mereka di Moskow pada bulan Maret.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : France24


TERBARU