Rusia Klaim Berhasil Tewaskan 70 Personel Sabotase Ukraina di Belgorod
Kompas dunia | 24 Mei 2023, 01:01 WIBSebelumnya pada hari Selasa, gubernur wilayah tersebut menganjurkan penduduk yang telah dievakuasi untuk tetap tinggal di tempat yang aman dan tidak pulang ke rumah sampai menerima instruksi resmi. Ia mengatakan bahwa "operasi kontraterorisme" sedang berlangsung. Menurutnya, operasi tersebut selesai pada Selasa malam.
Gladkov juga mengatakan bahwa daerah Borisovka, sekitar 20 kilometer di sebelah timur laut Graivoron, juga mendapat serangan dari pihak Ukraina pada hari Selasa. Tidak ada korban dilaporkan, katanya, tetapi ia tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Wilayah Rusia dan wilayah Ukraina yang diduduki oleh Rusia juga pernah mengalami serangan drone dan ledakan yang menyebabkan kerusakan pada kereta api, meskipun pejabat Kiev menolak tuduhan bahwa mereka yang mengatur serangan-serangan tersebut.
Baca Juga: Sindiran Zelenskyy Mental, Negara Arab Tegaskan Tetap Netral Terkait Perang di Ukraina
Ukraina mengatakan warga negara Rusia yang tergabung dalam kelompok-kelompok yang tidak jelas seperti Korps Sukarelawan Rusia dan Legiun Kebebasan Rusia berada di balik serangan tersebut.
Komite Investigasi Rusia, lembaga penegak hukum tertinggi Rusia, mengumumkan penyelidikan terkait terorisme dan percobaan pembunuhan yang terkait dengan insiden tersebut.
Pejabat Belgorod sebelumnya tahun ini mengatakan mereka telah menghabiskan hampir 10 miliar rubel (125 juta dolar AS; 116 juta euro) untuk memperkuat pertahanan wilayah tersebut agar terhindar dari serangan selama perang.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan serangan tersebut "menimbulkan keprihatinan yang mendalam" dan bahwa "upaya yang lebih besar" diperlukan untuk mencegah serangan-serangan semacam itu di masa depan.
Peskov menolak mengatakan berapa banyak penyerang yang terlibat dalam serangan itu, dan dia juga enggan mengomentari mengapa upaya untuk menumpas penyerang memakan waktu begitu lama.
Dalam pertemuan dengan para wartawan hari Selasa, (23/5/2023) ia mengarahkan pertanyaan-pertanyaan tersebut kepada Kementerian Pertahanan Rusia dan FSB (Federal Security Service) Rusia.
Gladkov, gubernur wilayah tersebut, mengatakan pihak berwenang memberlakukan kontrol khusus, termasuk pemeriksaan dokumen identitas pribadi, dan menghentikan kegiatan perusahaan yang menggunakan "bahan peledak, bahan berbahaya radioaktif, kimia, dan biologi."
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press