> >

Banjir Bandang di Italia Tewaskan 13 Orang, Ribuan Lainnya Harus Mengungsi dari Rumahnya

Kompas dunia | 19 Mei 2023, 13:27 WIB
Pihak penyelamat menolong seorang warga yang sudah lansia untuk dievakuasi dari rumahnya yang terendam banjir, Rabu (17/5/2023). Banjir di Italia telah membuat 13 orang tewas, dan ribuan orang harus mengungsi. (Sumber: AP Photo/Luca Bruno)

BOLOGNA, KOMPAS.TV - Banjir bandang melanda Italia setelah 20 sungai meluap di tepiannya dan menyebabkan 13 orang tewas.

Selain itu ribuan orang dilaporkan harus mengungsi dari rumahnya.

Banjir bendar terjadi setelah hujan deras selalu muncul selama enam bulan terakhir.

Pada Kamis (18/5/2023), lebih banyak jasad ditemukan setelah setiap sungai meluap antara Bologna dan pantai timur laut yang berjatak 115km.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 7,8 Hantam Kaledonia Baru, Berpotensi Tsunami dan Bisa Sebabkan Gelombang 1 Meter

Selain banjir, sebanyak 280 tanah longsor juga terjadi karena hujan deras selama 6 bulan tersebut.

Dilansir dari BBC, Wali Kota Ravenna, Michele de Pascale, mengungkapkan dampak yang disebabkan oleh banjir tersebut sangat menghancurkan.

 

Hal itu membuat sejumlah orang di kotanya dan wilayah sekitarnya harus kehilangan rumah, dan nyawanya.

Seorang warga bernama Roberta Lazzarini mengungkapkan kengerian yang dirasakannya akibat banjir badang tersebut.

“Sangat buruk selama 48 jam. Air dan lumpur mengambilalih desa kami,” kata Lazzarini, 71 tahun.

Rumahnya di Botteghino di Zocca, selatan Bologna, dihantam hujan deras pada Rabu (17/5).

Baca Juga: Eks Komandan Wagner yang Minta Suaka Norwegia Putuskan Kembali ke Rusia, Sadar Nyawanya Terancam

Jalanan, rumah-rumah, dan taman terendam aior, dan Lazzarini mengaku dirinya masih ketakutan.

“Saya tak pernah melihat yang seperti ini. Kami terjebak dan tahu apa yang harus dilakukan. Saya harap ini tak akan terjadi lagi,” ucapnya.

Para pemadam kebakaran menolong warga melarikan diri dari rumahnya.

Termasuk di antaranya, seorang nenek berusia 97 tahun, yang harus meninggalkan kamarnya dengan perahu karet.

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : BBC


TERBARU