Zelenskyy Tegaskan Serangan Balik Ukraina Tidak Akan Menyerang Wilayah Teritorial Rusia
Kompas dunia | 15 Mei 2023, 06:54 WIBBERLIN, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, hari Minggu (14/5/2023) mengatakan negaranya sedang mempersiapkan serangan balik untuk membebaskan daerah yang diduduki Rusia, namun tidak untuk menyerang wilayah Rusia, seperti dilaporkan Associated Press, Senin (15/4/2023).
Dalam konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz di Berlin, Zelenskyy mengatakan tujuan Ukraina adalah untuk membebaskan wilayah-wilayah dalam batas-batasnya yang diakui internasional.
The Washington Post melaporkan terdapat dokumen rahasia yang belum pernah diungkap dari kebocoran intelijen Amerika Serikat yang menunjukkan Zelenskyy mempertimbangkan untuk merebut wilayah Rusia sebagai bahan tawar negosiasi damai untuk mengakhiri perang yang diluncurkan oleh Moskow pada Februari 2022.
Ini akan membuatnya berlawanan dengan pemerintah Barat yang telah menegaskan bahwa senjata yang mereka sediakan tidak boleh digunakan untuk menyerang target di Rusia.
Menanggapi laporan tersebut, Zelenskyy mengatakan “Kami tidak menyerang wilayah Rusia, kami membebaskan wilayah sah kami sendiri.”
"Kami tidak punya waktu atau kekuatan (untuk menyerang Rusia)," katanya, menurut penerjemah resmi. "Dan kami juga tidak punya senjata yang cukup untuk melakukannya."
"Kami mempersiapkan serangan balik untuk daerah yang diduduki secara ilegal berdasarkan batas-batas sah yang ditentukan secara konstitusional, yang diakui secara internasional," kata Zelenskyy.
Baca Juga: Jerman Beri Bantuan Militer Besar-besaran ke Ukraina Senilai Rp44,5 Triliun
Beberapa wilayah yang masih diduduki oleh Rusia termasuk semenanjung Krimea dan sebagian wilayah di Ukraina timur dengan penduduk yang mayoritas berbahasa Rusia.
Presiden Ukraina berkunjung ke sekutu-sekutunya, mencari dukungan senjata untuk membantu negaranya menghadapi serangan Rusia, dan dana untuk membangun kembali apa yang telah dihancurkan oleh lebih dari satu tahun konflik yang menghancurkan.
Pesawat jet Luftwaffe membawa Zelenskyy ke ibu kota Jerman dari Roma, tempat ia bertemu dengan Paus Fransiskus dan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni pada hari Sabtu.
Ini adalah kunjungan pertamanya ke Berlin sejak dimulainya perang dan datang sehari setelah pemerintah Jerman mengumumkan paket baru bantuan militer untuk Ukraina senilai lebih dari 2,7 miliar euro ($ 3 miliar), termasuk tank, sistem anti-pesawat dan amunisi.
Zelenskyy berterima kasih kepada Scholz atas dukungan politik, keuangan, dan militer Jerman, sambil mengatakan Jerman sekarang berada di posisi kedua setelah Amerika Serikat dalam memberikan bantuan kepada Ukraina - dan bercanda dirinya sedang berupaya membuat Jerman menjadi donor terbesar.
"Sistem pertahanan udara, artileri, tank, dan kendaraan tempur infanteri Jerman sedang menyelamatkan nyawa Ukraina dan membawa kita lebih dekat menuju kemenangan. Jerman adalah sekutu yang dapat diandalkan! Bersama-sama kita mendekatkan perdamaian!" tulisnya di Twitter setelah pertemuan.
Scholz mengatakan Berlin sejauh ini memberikan bantuan bilateral senilai 17 miliar euro kepada Kiev dan Jerman akan memberi lebih banyak bantuan di masa depan.
"Kami akan mendukung Anda selama yang diperlukan," kata Scholz, sambil menambahkan terserah Rusia untuk mengakhiri perang dengan menarik pasukannya.
Baca Juga: Informasi Terbaru Perang Rusia Ukraina hingga Akhir Pekan Ini, Menurut Laporan Media Barat
Kantor Presiden Prancis Emmanuel Macron kemudian mengumumkan bahwa Zelenskyy akan melakukan kunjungan tak terduga ke Paris untuk melakukan pembicaraan.
Kantor Macron mengatakan kedua pemimpin akan melakukan pembicaraan saat makan malam dan Macron akan "mengulangi dukungan Prancis dan Eropa yang tak tergoyahkan untuk mengembalikan Ukraina ke hak-haknya yang sah dan mempertahankan kepentingan fundamentalnya."
Setelah awalnya enggan memberikan senjata mematikan kepada Ukraina, Jerman menjadi salah satu pemasok senjata terbesar untuk Ukraina, termasuk tank tempur Leopard 1 dan 2, serta sistem pertahanan udara IRIS-T SLM yang canggih.
Perangkat keras Barat modern dianggap sangat penting jika Ukraina ingin berhasil dalam kontra serangan yang direncanakan terhadap pasukan Rusia.
Zelenskyy mengatakan salah satu alasan kunjungannya kali ini ke ibu kota sekutu adalah untuk membentuk "koalisi jet tempur" yang akan menyediakan pesawat tempur yang diperlukan oleh Ukraina untuk melawan dominasi udara Rusia.
Jerman sebelumnya mengatakan mereka tidak punya pesawat F-16 yang dibutuhkan Ukraina dan Scholz merespons pertanyaan tentang kemungkinan pengiriman pesawat dengan merujuk pada sistem anti-pesawat yang telah diberikan Berlin kepada Kiev, "Itulah yang sekarang kami fokuskan sebagai Jerman," katanya.
Di Ukraina, pejabat pada hari Minggu membantah bahwa negara tersebut punya hubungan apa pun dengan penembakan dua helikopter Rusia di dekat perbatasan sehari sebelumnya.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Associated Press