WHO Menyatakan Mpox atau Cacar Monyet Tidak Lagi Berstatus Darurat Kesehatan Global
Kompas dunia | 12 Mei 2023, 07:10 WIBKarena kasus global yang terjadi sebagian besar dialami oleh pria yang melakukan hubungan seks dengan pria, ada kekhawatiran bahwa diskriminasi akan mengganggu respons terhadap wabah ini.
"Sementara stigma menjadi perhatian utama dalam mengelola epidemi ini dan terus menghambat akses perawatan untuk mpox, ancaman balik yang ditakuti terhadap komunitas yang paling terkena sebagian besar tidak terjadi," kata Tedros.
"Untuk itu, kami bersyukur."
Bagi negara-negara nonendemik, penyebaran infeksi oleh para pelancong masih menjadi ancaman yang berkelanjutan. Tedros meminta negara-negara untuk tetap memantau penyakit ini dan memastikan akses terhadap tes dan vaksin.
Orang yang tidak diobati HIV memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap bentuk mpox yang parah, tambahnya.
"Sementara kami menyambut tren penurunan kasus mpox secara global, virus ini terus memengaruhi komunitas di semua wilayah, termasuk di Afrika, di mana penularannya masih belum sepenuhnya dipahami," kata Tedros.
Baca Juga: CDC: Vaksin Terbukti Efektif untuk Lawan Cacar Monyet
Mpox Berlanjut di Afrika
Virus monkeypox -- yang menyebabkan penyakit mpox -- pertama kali ditemukan pada manusia di Republik Demokratik Kongo pada tahun 1970.
Hingga setahun yang lalu, penyebaran virus ini di antara manusia sebagian besar terbatas pada beberapa negara di Afrika Barat dan Tengah, di mana wabah lokal diduga disebabkan oleh virus yang melompat ke manusia dari hewan kecil.
Rosamund Lewis, kepala teknis WHO mengenai monkeypox, mengatakan negara-negara ini sudah berurusan dengan mpox sejak sebelum wabah ini dimulai dan akan terus menghadapinya dalam waktu yang cukup lama.
Direktur Keadaan Darurat WHO, Mike Ryan, mengatakan dia "terkejut" bahwa dana internasional yang diberikan untuk melawan mpox di negara-negara Afrika endemik masih sedikit.
"Mungkin ini masalah prasangka yang terus ada di dunia ini," katanya.
Setelah status darurat dicabut untuk Covid dan mpox, sekarang hanya ada satu PHEIC yang dinyatakan oleh WHO -- untuk poliovirus, yang dinyatakan pada Mei 2014.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : France24