> >

Presiden Jokowi Ajak Pemimpin Negara-Negara ASEAN Tindak Tegas Pelaku Utama Perdagangan Orang

Kompas dunia | 11 Mei 2023, 20:14 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan hasil pertemuan KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (11/5/2023). (Sumber: Kompas TV/Antara)

MANGGARAI BARAT, KOMPAS.TV - Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) mengajak para pemimpin negara di Kawasan Asia Tenggara untuk menindak tegas pelaku utama perdagangan orang.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN 2023 hari kedua, Kamis (11/5/2023).

Menurut Jokowi, hal yang terkait kepentingan rakyat, termasuk perlindungan terhadap pekerja migran dan korban perdagangan manusia, menjadi perhatian para pemimpin negara Asia Tenggara saat ini.

"Dan saya mengajak negara-negara ASEAN untuk menindak tegas pelaku-pelaku utamanya," kata Jokowi dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (11/5/2023).

KTT ke-42 ASEAN yang berlangsung selama dua hari pada 10-11 Mei 2023, menghasilkan sedikitnya sepuluh dokumen, salah satunya Deklarasi tentang Pemberantasan Perdagangan Manusia akibat Penyalahgunaan Teknologi.

Kemarin, Rabu (10/5/2023), Menlu Retno Marsudi mengatakan, Presiden Jokowi bersama Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone sepakat untuk meningkatkan kerja sama dalam pemberantasan pidana perdagangan orang (TPPO).

"Kedua pemimpin juga menekankan pentingnya kedua negara untuk meningkatkan kerja sama dalam memberantas trafficking in persons yang saat ini sedang marak terjadi di negara-negara anggota ASEAN," ujarnya dalam konferensi pers di Labuan Bajo yang disiarkan dalam Breaking News Kompas TV.

Baca Juga: Jokowi Ungkap 3 Kesimpulan Penting KTT ASEAN 2023: Perdagangan Orang hingga Kerja Sama Ekonomi

Sebelumya, Retno juga menyebut para menlu ASEAN banyak membahas upaya memerangi TPPO dalam KTT ke-42 ASEAN.

“Para menteri luar negeri banyak sekali membahas upaya untuk memerangi perdagangan orang, terutama kejahatan penipuan yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (online scam),” ujar Retno, Selasa (9/5).

Dia juga mengatakan, kasus perdagangan manusia kian marak terjadi di negara-negara Asia Tenggara. 

Ia mencatat, ada sebanyak 1.841 kasus perdagangan manusia yang telah diselesaikan Indonesia dalam tiga tahun terakhir.

Senada, Jokowi juga mengatakan Indonesia mendorong pemberantasan perdagangan manusia, terutama penipuan daring (online scam), di Asia Tenggara.

Presiden mengatakan, sebagian besar korban perdagangan manusia melalui penipuan daring itu adalah warga negara Indonesia (WNI).

"Salah satu yang Indonesia usung dalam KTT ini adalah pemberantasan perdagangan manusia, terutama online scams. Ini penting dan sengaja saya usulkan karena korbannya adalah rakyat ASEAN dan sebagian besar adalah WNI kita," kata Presiden Jokowi, Senin (8/5/2023).

Baca Juga: Para Menteri Luar Negeri akan Bahas Pencegahan Perdagangan Orang di KTT ASEAN

Ia menjelaskan, pada 5 Mei 2023, otoritas Filipina dan perwakilan negara lain, termasuk Indonesia, juga telah berhasil menyelamatkan 1.048 orang yang berasal dari sepuluh negara.

Sebanyak 143 di antara 1.048 orang yang berhasil diselamatkan itu merupakan WNI.

"Saya tegaskan bahwa kejahatan perdagangan manusia harus diberantas tuntas dari hulunya sampai ke hilir," terangnya.

 

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU