> >

Partai Republik Kecele Usai Tuduh Biden Korupsi, Tak Temukan Bukti Usai Lakukan Penyelidikan

Kompas dunia | 11 Mei 2023, 10:41 WIB
Presiden AS, Joe Biden. (Sumber: AP Photo/Evan Vucci)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Partai Republik Amerika Serikat (AS) harus kecewa setelah melakukan investigasi dan tuduhan atas korupsi yang dilakukan Presiden Joe Biden.

Pada laporan perdana dari anggota DPR AS dari Partai Republik menyebutkan penyelidikan tak menemukan bukti adanya penyalahgunaan.

Partai Republik selama empat bulan melakukan investigasi, dan berjanji menggunakan mayoritas mereka saat ini untuk mengungkapkan bukti kesalahan yang dilakukan Biden dan keluarganya.

Namun seperti dikutip dari New York Times, pada Rabu (10/5/2023), mereka mengaku belum menemukan materi yang bisa memberatkan Biden.

Baca Juga: Joe Biden Desak Larangan Kepemilikan Senjata Disahkan Usai Penembakan Massal di Texas

Padahal Republikan terus menyindir Biden dan keluarganya telah terlibat tindakan kriminal dan korupsi.

Sebelumnya, pada konferensi pers yang dipublikasikan di Capitol Hill tokoh Republik telah mengeluarkan laporan korupsi terhadap Biden dan keluarganya.

Mereka merilis dokumen keuangan yang merinci bagaimana beberapa kerabat Presiden AS itu dibayar lebih dari 10 juta dolar AS atau setara Rp146 miliar dari sumber asing antara 2015 dan 2017.

Partai Republik menggambarkan transaksi tersebut sebagai bukti menjajakan pengaruh ileh keluarga Biden, termasuk putranya, Hunter Biden.

Mereka juga merujuk beberapa detail yang diketahui sebelumnya, jika tak menarik, dari urusan Hunter Biden.

Hal itu termasuk episode ketika ia menerima berlian 2,8 karat dari seorang pengusaha China.

Anggota DPR Republik juga menghasilkan materi yang menunjukkan bahwa Biden dan sekutunya terkadang membuat pernyataan yang menyesatkan dalam upaya mereka untuk melawan tuduhan kesalahan Hunter Biden.

 

Namun pada Rabu, Partai Republik akhinya menyimpulkan bahwa mereka belum menemukan bukti korupsi yang spesifik sejak Biden menjadi Presiden AS, terkait hubungannya dalam kesepakatan bisnis yang melibatkan putranya.

Sebaliknya, presentasi mereka menggarisbawahi betapa sedikitnya kemajuan anggota parlemen Republik dalam menemukan bukti jelas dari transaksi yang dipertanyakan, serta mereka dapatkan terkait Biden.

Baca Juga: Israel Lakukan Serangan Udara ke Gaza saat Subuh, Tewaskan Komandan Jihad Palestina

Meski begitu, hal tersebut tak menghentikan mereka dari menuduh Biden melakukan penyalahgunaan kekuasaan.

“Saya ingin memperjelas. Komite ini sedang menyelidiki transaksi bisnis gelap Presiden Biden dan keluarganya untuk memanfaatkan jabatan publik Joe Biden yang membahayakan keamanan nasional negara kita,” ujar James R. Comer, perwakilan Republikan Kentucky dan Ketua Komite Pengawasan.

Ia menekankan bahwa Presiden Biden, bukan hanya putranya, yang akan menjadi target penyelidikan yang katanya sekarang akan memasuki fase baru.

Comer menggatakan ia akan meminta informasi keuangan tertentu berdasarkan materi yang dipelajari melalui catatan bank.

Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus

Sumber : New York Times


TERBARU