Waduh, Ukraina Tembak Jatuh Drone-nya Sendiri yang Terbang di Dekat Kantor Presiden
Kompas dunia | 5 Mei 2023, 08:35 WIBKIEV, KOMPAS.TV - Ukraina menembak jatuh drone-nya sendiri yang dilaporkan hilang kendali di atas Kiev.
Dilaporkan terdengar ledakan sekitar 15 hingga 20 menit pada Kamis (4/5/2023) malam, ketika pertahanan udara berusaha menembak jatuh drone itu di area dekat kantor presiden Ukraina di Kiev.
Awalnya, Kepala Staf Presiden Ukraina, Andriy Yermak mengungkapkan adalah drone musuh yang ditembak jatuh.
Namun dilansir dari BBC, Angkatan Udara (AU) Ukraina kemudian mengakui bahwa itu adalah drone Ukraina, dan dihancurkan untuk menghindari keadaan yang tak diinginkan.
Baca Juga: Donald Trump Dituduh Lakukan Pemerkosaan, Mengira Korban sebagai Eks Istrinya
Pada pernyataannya, AU Ukraina mengungkapkan Bayratar TB2 UAV (Kendaraan udara tanpa awak) telah kehilangan kontrol pada pukul 8 malam di wilayah Kiev, pada penerbangan yang sudah direncanakan.
Mereka menambahkan telah mengambil keputusan untuk menembak jatuh, karena kehadiran drone yang tak terkontrol di langit Ibu Kota bisa berujung pada konsekuensi yang tak diinginkan.
AU Ukraina mengungkapkan tak ada korban tewas atau luka-luka dari drone yang jatuh.
“Sangat disayangkan, tetapi ini teknologi dan kasus semacam itu kerap terjadi,” bunyi pernyataan mereka.
“Ini kemungkinan adalah malfungsi teknologi, dan alasannya sedang ditentukan,” ujarnya.
Video usaha untuk menembak jatuh drone tersebut tersebar di media sosial.
Teriakan kegembiraan bisa terdengar ketika drone itu kemudian berhasil ditembak jatuh.
Baca Juga: Usai Tuduh Ukraina, Rusia Kini Tuding AS Jadi Dalang Serangan Drone di Kediaman Putin di Kremlin
Kepala Administrasi Militer Kiev, Serhiy Popko mengatakan tembakan itu dilakukan dalam kontrol di gedung di Distrik Solomyanski, sebelah barat pusat kota.
Insiden itu terjadi setelah Rusia menuduh Ukraina melakukan serangan drone ke Kremlin pada Rabu (3/5/2023).
Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov kemudian juga mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) berada di balik serangan tersebut, tanpa memberikan bukti.
Juru Bicara Kemanan Nasional AS, John Kirby pun menyebutnya sebagai klaim menggelikan.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : BBC