Gencatan Senjata Terjadi di Gaza, Terjadi Usai Saling Serang atas Respons Kematian Adnan Khader
Kompas dunia | 4 Mei 2023, 13:32 WIBGAZA, KOMPAS.TV - Gencatan senjata akhirnya terjadi di Gaza antara kelompok Jihadis Palestina dengan Israel.
Gencatan senjata itu dilakukan setelah saling serang yang dilakukan Jihadis Palestina dan Israel.
Dikutip dari Al-Jazeera, Rabu (3/5/2023), sumber dari Jihadis Palestina, Hamas dan pejabat Palestina mengungkapkan mediator dari Qatar, Mesir dan PBB telah menengahi ketegangan.
Tentara Israel mengungkapkan telah sepenuhnya kembali ke rutinitas pada Rabu di area di dekat Gaza.
Baca Juga: Tahanan Palestina Tewas di Penjara Israel karena Mogok Makan
Serangan Jihadis Palestina dilakukan sebagai respons kematian Adnan Khader, pemimpin politik mereka.
Khader tewas setelah melakukan mogok makan selama 87 hari di penjara Israel.
Sebelum gencatan senjata, jet tempur Israel telah meluncurkan sejumlah serangan di sepanjang Gaza, termasuk Al-Safina, Al-Baydar dan tanah kosong di dekat pemukiman Al-Zaytoun.
Kementerian Palestina, mengungkapkan atas serangan tersebut, seorang pria Palestina, Hashel Mubarak Salman Mubarak, 58 tahun, telah terbunuh dan lima orang lainnya.
Sementara itu, Adnan yang tengah menunggu persidangan ditemukan tak sadar di sel penjaranya dan dibawa ke rumah sakit di mana ia dinyatakan meninggal.
Ia pun menjadi rakyat Palestina pertama yang tewas karena mogok makan di tahanan Israel selama lebih dari 30 tahun.
Jihadis Palestina melaporkan sebanyak 100 roket telah ditembakkan oleh kelompok bersenjata dari Gaza ke Israel.
Sebagai respons, tentara Israel melakukan sejumlah serangan udara di Gaza yang menargetkan situs pembuatan senjata, pos terluar, komplek militer dan terowongan bawah tanah milik Hamas.
Juru Bicara Jihadis Palestina, Tariq Salmi mengomentari gencatan senjata yang dilakukan kedua belah pihak.
Baca Juga: Mengerikan! Seluruh Tubuh Pria di Brasil Dipenuhi dengan Telur Cacing Pita
“Satu putaran konfrontasi telah usai, tetapi perlawanan akan berlanjut dan kami tak akan berhenti,” katanya.
“Para pejuang kami yang berani telah menunjukkan loyalitas dan komitmen untuk mempertahankan rakyat mereka,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Hamas, Ismail Haniyeh meminta Israel segera mengembalikan jasad Adnan kepada keluarganya.
“Kami menegaskan, dan telah menginformasikan setiap mediator yang terlibat, pentingnya mengembalikan jasad dari martir Khader Adnan kepada keluarganya,” kata Haniyeh.
Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada
Sumber : Al-Jazeera